Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal, Tradisi Ma’rimpa Salo Kembali Digelar di Desa Sanjai

BERITA.NEWS, SINJAI – Ma’rimpa Salo adalah salah satu tradisi budaya penting di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang diadakan secara tahunan.

Acara ini bukan hanya menjadi ajang untuk melestarikan budaya lokal, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan potensi pariwisata daerah.

Tradisi kebudayaan tersebut dilaksanakan setiap tahun secara bergiliran oleh dua desa, yakni Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur dan Desa Bua Kecamatan Tellulimpoe.

“Tujuan kegiatan ini untuk melestarikan tradisi budaya dan kearifan lokal masyarakat Sinjai, dan juga sebagai ajang untuk mengangkat dan memperkenalkan potensi pariwisata di Kabupaten Sinjai,” ungkap Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai, Tamzil Binawan.

Pada tahun 2024 ini, acara ini kembali digelar di Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur, sebagai bagian dari Festival Tongke-Tongke.

Pesta adat ini menampilkan tradisi menghalau ikan di Sungai Apareng, serta berbagai prosesi budaya seperti Tari Pa’duppa dan Mangngaru, sebagai penghormatan kepada para tamu, termasuk Pj Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa.

Pagelaran kebudayaan tahunan ini diapresiasi oleh Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa.

Ia mengatakan, pesta adat Ma’rimpa Salo menjadi identitas serta jati diri sebagai orang Bugis Sinjai yang sarat akan makna mendalam.

“Tentunya pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan ini sebagai upaya menggali potensi budaya daerah yang dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai aset budaya lokal yang mempunyai ciri khas,” ujarnya.

Selain menegaskan pentingnya tradisi ini bagi identitas masyarakat Bugis Sinjai, Ma’rimpa Salo telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia sejak 2018.

Acara ini disaksikan oleh ratusan masyarakat setempat, pelajar, dan wisatawan serta masyarakat dari luar daerah.

Melalui penyelenggaraan Ma’rimpa Salo, pemerintah dan masyarakat Sinjai berharap untuk terus melindungi, mengembangkan, dan mempromosikan tradisi ini, menjadikannya aset budaya yang unik dan daya tarik bagi wisatawan dalam dan luar daerah.

Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 10-14 Oktober 2024 mendatang. (Adv)

Comment