Kemendikbud Klaim 140 Ribu Anak Tidak Sekolah di Sulsel, Disdik Lakukan Verifikasi

Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) angkat bicara soal data Anak Tidak Sekolah (ATS) di Sulsel serta upaya Disdik Lakukan (dok)

ads

BERITA.NEWS,Makassar- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengklaim ada 140 Ribu Data Anak Tidak Sekolah (ATS) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Iqbal Najamuddin. Ia menilai angka ini perlu verifikasi faktual di lapangan mengecek keberadaan dan kebenaran data tersebut.

“Anak putus sekolah 140 Ribu orang lebih yang sekarang datanya melalui kemendikbud. Ini potensi yang membuat rendahnya penilaian angka partisipasi sekolah,” kata Iqba.

Meski begitu, Iqbal mengatakan angka 140 ribu ini merupakan akumulasi sejak 4 tahun terakhir. Olehnya itu, Disdik melalui satuan pendidikan melakukan verifikasi faktual lapangan di masing-masing lingkungan Sekolah.

“Selama bertahun tahun terkumpul 140 ribu, ada yang tidak pernah sekolah SD, SMP, SMA itu 106 ribu orang, jumlah pernah SD tapi berhenti 11 ribu, jumlah SMP tidak lanjut ke SMA 9 ribu, SMA 12 Ribu orang, ada juga lulus SD tidaknya lanjut SMP 25 rb, Lulus SMP 30 ribu,” sebutnya.

Baca Juga: Sulsel Akan Simulasi Makan Siang Gratis Selama 3 Bulan

“Bisalah lebih diatas sedikit 140 ribu, inilah atensi kita, Langkah kami hampir sebulan lebih yaitu secara berjenjang rekonfirmasi data kita serahkan ke sekolah,

memastikan di lapangan kami berikan tugas seluruh di sekolah andai kata bisa kumpulkan 2-3 ATS bisa melakukan faktual data, apakah betul ada seperti ini,” lanjut Iqbal.

Menurutnya, beberapa kendala dihadapi para Guru yang turun verifikasi faktual, seperti ada nama yang terdata, tetapi orang nya sudah tidak ada, menikah hingga ada yang sudah meninggal.

“Ada teman mendatangi rumah tapi tidak ada orangnya. Yang kita kumpul sudah ada 2 persen dari data ATAS sudah kembali ke sekolah dari berbagai jenjang.

Data yang teman peroleh kami sampaikan kembali ke kabupaten kota, ketika ada yang SMP atau SD kita kembalikan ke kabupaten. Sampai saat ini sudah sekolah itu 3 ribuan,” ungkapnya.

Iqbal mengatakan tiap pekan pihaknya terus melakukan pengecekan dan progres verifikasi faktual memastikan data klaim dari Kemendikbud.

“Ini kondisi ril jumlah ats kita bisa saja berkurang. Inilah kami harapkan teman-teman di sekolah ketika data rampung nanti ada penurunan angka ats.

Kendala lain, dampak kurangnya sosialisasi ke masyarakat, sehingga ats ini tidak mengetahui adanya program ini, bisa bersekolah kembali,” pungkasnya.

Comment