BERITA.NEWS,Makassar- Bahaya Merkuri untuk kesehatan, 2,4 Ton Alat Kesehatan (Alkes) di Sulsel ditarik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3).
KLHK bekerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melakukan penarikan Alkes berupa termometer dan tensimeter mengandung merkuri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Andi Hasbi mengatakan 2,4 ton ini nantinya akan dikirim ke Negara Jepang untuk diolah.
“Di Sulsel sendiri ada 2,4 ton alat medis termasuk termometer yang sudah ditarik,” kata Hasbi pada pelepasan Alkes bermerkuri di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (18/9/2024).
Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan total kesehatan alkes ini ditarik ada 6,29 ton.
Jumlah ini, kata Rosa tidak hanya dari Sulsel, juga ada Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, telah dikemas dalam 4 truk kontainer.
“Alat kesehatan berupa termometer dan tensimeter jadi memang merkuri itu sangat berbahaya jadi jangan kira merkuri yang sedikit yang ada di termometer atau pun tensimeter itu tidak berbahaya.
Oleh karena itu kami imbau masyarakat untuk tidak main-main kalau memang ada kumpulkan saja ke Dinas lingkungan hidup atau dinas kesehatan nanti akan ditarik ke alat pengelola limbah B3 untuk kelola lanjutan,” jelasnya.
Penarikan alkes bermerkuri bersumber dari 463 Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) di 29 Kabupaten dan kota di Sulsel, Sulteng dan Sulbar dengan total 7.123 unit alkes.
Comment