Siswa Kelas 4 SD di Sinjai Sudah Penuhi Syarat Memilih, Bawaslu: Mengherankan

bawaslu-sinjai

Ketua Bawaslu Kabupaten Sinjai, Muhammad Arsal Arifin. (Dok. Ist)

ads

BERITA.NEWS, Sinjai – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sinjai menemukan kejanggalan hasil coklit yang dilakukan petugas Pantarlih.

Di Desa Bonto Katute, Kecamatan Sinjai Borong, Bawaslu Sinjai menemukan anak yang masih duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar sudah memenuhi syarat memilih.

Temuan tersebut terungkap saat Bawaslu Sinjai didampingi Panwascam Sinjai Borong melakukan monitoring uji petik pada terkait pemutakhiran data pemilih pada hari Minggu 21 Juli 2024.

Ketua Bawaslu Sinjai, Muhammad Arsal Arifin mengungkapkan, dari hasil penelusuran, pihaknya menemukan seorang anak Kelas 4 SD telah memenuhi syarat untuk memilih pada pilkada 2024 berdasarkan hasil coklit.

“Ini mengherankan, tapi setelah pihak kami mengecek bahwa dokumen kependudukannya (KK) telah memenuhi syarat untuk Coklit. Meski Ibu Siswa tersebut membantah jika umur anaknya sudah berumur 20 Tahun,” ungkapnya. Senin (22/7/2024).

Arsal membeberkan dari hasil penelusuran mendalam pihaknya bersama PKD Bonto Katute menemukan bahwa anak tersebut memiliki dua nama dalam dokumen kependudukan.

“Siswa yang beralamat di Desa Bonto Katute ini memiliki 2 nama didalam Dokumen Kependudukan meski tanggal lahirnya berbeda,” bebernya.

Olehnya itu, Arsal menekankan kepada jajaran Panwas Kecamatan Sinjai Borong harus bersungguh-sungguh bekerja dalam memastikan hak suara warga Sinjai untuk dapat digunakan pada pemilihan 2024 mendatang.

“Jangan main-main soal data pemilih karena dengan menghilangkan hak suara seseorang dapat berujung Pidana. Salah satu tugas kita memastikan semua proses tahapan data pemilih sesuai regulasi sehingga menciptakan data pemilih yg berkualitas,” jelasnya.

Pihak Bawaslu Kabupaten Sinjai berharap kepada instansi terkait agar melakukan pengecekan ulang terhadap dokumen kependudukan siswa tersebut.

“Kualitas data pemilih, tentu peran semua elemen sangat diperlukan bukan hanya penyelenggara Pilkada sehingga tercipta data pemilih yang berkualitas,” ujarnya.

 

Penulis: Syarif

Comment