Disdik Sulsel: Tidak Ada Siswa ‘Siluman’ di PPDB, Semua Sesuai Juknis

Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Sulsel Andi Iqbal Najamuddin didampingi Kepala Bidang SMA Disdik Sulsel Muhammad Nurkusuma (dok.)

ads

BERITA.NEWS,Makassar- Dinas Pendidikan (Disdik) Pemprov Sulsel memastikan tidak ada siswa siluman dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDP) 2024, semuanya sudah sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) Kemendikbut.

Kepala Disdik Sulsel Andi Iqbal Najamuddin mengatakan setelah proses 3 jalur tahapan PPDB, terdapat 1700 calon siswa baru yang tidak lulus.

Data ini hasil dari aduan para orang tua dan lapisan masyarakat yang Disdik Sulsel tampung.

Sehingga untuk mengakomodir nama-nama itu, Dinas Pendidikan hadirkan skema penyaluran agar semuanya bisa tertampung di Sekolah Negeri tahun ajar 2024-2025.

Iqbal mengatakan skema penyaluran siswa ini sesuai Juknis PPDB yang dikeluarkan Permendikbut. Olehnya itu ia menilai tidak ada istilah siswa siluman atau titipan dalam proses tersebut.

“Di Juknis di jelaskan ketika selesai PPDB dan masih ada kuota yang kosong setelah prestasi itu maka semua kepala sekolah se-Sulsel diminta melaporkan kuotanya, ini petunjuk juknis memang.

Saya perlu jelaskan juknis ini turunan Permendikbut dan Sesjen jadi kami tidak pernah melakukan kebijakan diluar juknis.

Semua hal instrumen di dalam juknis baik pasalnya, klausul nya kita ambil dari Permendikbut no 1 dan sesjen,” ucapnya kepada awak media.

Lebih lanjut, Iqbal mengatakan akumulasi 3 jalur PPDB 20204 memang tidak ada kuota kosong khususnya jalur afirmasi dan perpindahan orang tua maupun setelah jalur prestasi di Kota Makassar.

Dampaknya 1700 calon siswa ini terancam tidak bisa sekolah, apalagi mereka juga menolak untuk masuk sekolah swasta.

“Melihat keadaan ini setelah jalur prestasi, ada kurang lebih 1700 siswa yang tidak pernah lulus setiap jalur, inilah yang jadi dasar kita, saya kumpulkan semua kepala sekolah di Makassar, khusus sekolah yang rombel nya itu tidak memenuhi standar 12 kelas di kelas 10 nya.

Kalau SMA 21 itu kita tidak undang karena sudah 12 rombel di kelas 10. SMA 9 juga tidak kita undang,” ungkapnya.

Hasil pertemuan Kepala Skolah itu, Disdik Sulsel menemukan ada potensi 944 Rombel SMA/SMK di Kota Makassar bisa menampung siswa yang tidak terakomodir di PPDB 2024.

“Dan memang ada ruang kelas yang tidak pernah terpakai, ada yang selama ini punya lab. Paling banyak memang ada ruangan mereka yang selama ini pernah jadi ruang kelas tapi nda pernah di pakai.

Dasar ini saya meninjau ke lapangan ternyata memang hanya perlu di perbaiki saja plafon, atapnya jadi kita buka itu semua,” tuturnya.

Menurutnya, penambahan Rombel ini tidak menyalahi aturan yang ada. Selama sekolah SMA/SMK tidak melebihi batas 12 Rombel untuk siswa baru kelas 10.

“Makanya Dasar ini kita buat kebijakan selama tidak melanggar aturan, tidak melebihi 12 rombel jadi semua kita buka maka di kita dapakan lah 944 rombel.

Mekanisme penyaluran nya karena di dalam juknis yang menyalurkan adalah Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Iqbal menegaskan pemberitaan bahwa ada siswa ‘siluman’ atau nama titipan ini tidak benar. Pasalnya, skema penyaluran ini sesuai Juknis dan resmi sesuai aturan.

“Semua yang kita salurkan ini resmi ini menjawab juga pemberitaan bahwa ada siswa siluman, jadi kita buatkan surat resmi penyaluran.

Kita serahkan ke sekolah, jadi mekanisme nya itu kita masukkan namanya, alamatnya, nomor telpon jadi saya mau mencegah persoalan yang menitip menitip ini dia tidak tahu,

tapi nama-nama sudah masuk semua, pihak sekolah langsung menelepon siswa tidak perlu lagi melalui perantara,” pungkasnya.

Comment