Kisah Bhabinkamtibmas Polres Bulukumba Entaskan Anak Putus Sekolah di Pelosok Desa

polres-bulukumba

Bripka Ahmad Syarifuddin Bhabinkamtibmas Polres Bulukumba. (Dok. Ist)

BERITA.NEWS, Bulukumba – Bripka Ahmad Syarifuddin (40) personel Polres Bulukumba salah satu polisi yang peduli dunia pendidikan.

Ia adalah sosok polisi Bhabinkamtibmas yang tekun dan ulet dalam menjalankan tugasnya.

Bripka Ahmad Syarifuddin bertugas dibagian pelosok Bulukumba, tepatnya di Desa Orogading dan Desa Tamaona.

Desa tersebut berada di kaki bagian timur Gunung Lompobattang, Kecamatan Kindang.

Untuk menuju ke tempat tugasnya, ia terkadang melewati akses jalan tanah. Jika hujan turun kondisi jalan licin juga terdapat sejumlah tanjakan.

Di wilayah tugasnya pun juga akses jaringan internet terbatas. Apalagi saat terjadi cuaca buruk.

Sosok Ahamd Syafruddin yang akrab disapa G Anja itu sangat populer pada masyarakat desa setempat.

Ia dikenal sebagai polisi memiliki jiwa sosial yang tinggi. Terutama sangat peduli dengan masalah pendidikan.

Dengan kegigihan dan ketangguhannya, G Anja sudah bertugas sejak 2015 silam. Ia saat ini bertempat tinggal di ibukota Bulukumba.

“Jadi saya menempuh perjalanan 60-70 kilometer setiap saya ke desa binaan,” kata Ahmad Syafruddin, Senin (1/7/2024).

Dalam sepekan ia harus turun minimal tiga kali ke desa binaannya, yaitu Orogading dan Tamaona.

Desa dampingannya berbeda dengan tingkat pendidikan desa-desa lain di Bulukumba.

“Di desa binaan kami banyak anak-anak putus sekolah. Ada yang berhenti ditengah jalan,” katanya.

Penyebabnya karena berbagai faktor. Ada karena menikah dini, ikut membantu orang tua hingga mendapat perundungan sehingga enggan melanjutkan pendidikan.

Melihat kasus tersebut, Ahamd Syarifuddin merasa miris melihat masa depan anak-anak usia sekolah di desa itu.

Agar tak bertambah anak putus sekolah, ia aktif turun memberi motivasi anak-anak tersebut.

Sebelum memberi motivasi kepada anak putus sekolah terlebih dahulu menemui kepala sekolah mereka dan orang tua di rumah.

Sesekali ia harus keluarkan biaya pribadinya untuk bantu siswa yang terancam putus sekolah.

“Pernah juga saya belikan sepeda seorang siswa karena terkendala kendaraan sebab rumah dan sekolah jaraknya lumayan jauh,” katanya.

Akhirnya siswa tersebut kembali melanjutkan pendidikan setelah ia belikan sepeda.

Siswa lainnya ada yang dibelikan pakaian, sepatu dan buku bagi yang kurang mampu.

Ahmad Syarifuddin juga aktif mendampingi kegiatan siswa seperti Pramuka dan kegiatan lainnya.

 

Penulis: Syarif

Comment