BERITA.NEWS,Makassar– Serapan Anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) masih dibawah 40 persen, terbilang rendah setelah menjelang akhir triwulan II 2024.
Meski begitu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh menilai hal itu sesuatu yang biasa terjadi dalam serapan anggaran OPD.
“Nggak apa-apa. Nda ada masalah. Jadi gini saya sudah berpengalamanan menjabat Pj Gubernur,” ucapnya. Kamis (6/6/2024).
Menurutnya, malah akan menjadi masalah ketika serapan anggaran Pemprov melewati 50 persen, sementara termin nya belum sampai.
“Kalau serapanya langsung 50 persen, baru di depan, ini juga akan menyulitkan. Karena apa? Terminnya memang belum dampai ke sana,” tegasnya.
Baca Juga: Andi Sudirman Berlasungkawa Wafatnya Mantan Wakil Walikota Parepare Faisal Andi Sapada
Lebih lanjut, Prof Zudang menjelaskan dalam tata kelola keuangan Pemerintah Daerah, terdapat Termin 1,2 dan 3 yang berkaitan dengan dana transfer dari pusat dan PAD yang akan masuk.
“Jadi kalau pendapatannya belum masuk nda boleh kita belanja banyak-banyak. Jadi harus lebih banyak pendapatan yang masuk baru kita melakukan belanja. Nah itu yang saya kontrol,” jelasnya.
Mantan Pj Gubernur Sulbar ini kembali menekankan tugas sebagai Penjabat untuk menjalankan program prioritas yang sudah tertuang dalam APBD dan RPJMD yang sudah berjalan.
“Jadi yang kami lakukan adalah melakukan penajaman percepatan. Tidak merubah skala prioritas. Skala prioritas sudah ada. Jadi keliru penjabat Gubernur yang masuk merubah skala prioritas. Karena apa? APBD dan RKPnya sudah berjalan,” paparnya.
Comment