BERITA.NEWS, Bone – Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban tenggelam di perairan Teluk Bone pada Jumat 31 Mei 2024 kemarin.
Korban diketahui bernama Syamsuddin (25) dilaporkan hilang di perairan Teluk Bone usai lompat dari Kapal Ferry.
Tim SAR Gabungan yang masih terus berupaya melakukan pencarian korban terdiri dari Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel, Basarnas.
Kemudian dari Sat Polair Polres Bone, BPBD dan Satpol PP Kabupaten Bone
Koordinator Pos Basarnas Bone Febrianto mengatakan korban tiba-tiba lompat dari atas Kapal Ferry KMP. Permata Nusantara tujuan Kolaka Sulawesi Tenggara.
Kapal Ferry tersebut berangkat dari Pelabuhan Penyebrangan Bajoe dan korban diduga lompat setelah meninggalkan pelabuhan penyebrangan Bajoe.
” Untuk pencarian hari ini tim SAR gabungan fokus melakukan penyisiran di perairan Teluk Bone hingga radius 9 mil,” kata Febrianto, Sabtu (1/6/2024).
Tim SAR Gabungan menyisir dengan menggunakan perahu karet Basarnas dan kapal patroli Polair.
Selain itu juga disiapkan tim selam dari Brimob dan Basarnas untuk membantu melakukan pencarian korban.
“Sewaktu-waktu dibutuhkan penyelaman di lokasi yang diduga kuat sebagai titik terakhir korban terlihat,” ungkap Febrianto.
Febrianto juga menjelaskan kendala dari pencarian korban tenggelam yakni tidak diketahuinya titik terakhir korban jatuh serta luasnya area pencarian.
“Karena luasnya area pencarian, dalam operasi ini kami juga meminta bantuan nelayan setempat yang beraktivitas di sekitar perairan Teluk Bone,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan mengungkapkan tim SAR Brimob Bone sudah berada di lokasi sejak Jumat kemarin.
“Sejak kemarin tim SAR Brimob Bone telah melakukan pencarian korban, hari ini kami berikan lagi dukungan tambahan tim penyelam untuk membantu proses pencarian,” jelasnya.
Danyon Ichsan berharap dengan adanya tambahan dukungan personel tim penyelam korban segera ditemukan.
Danyon Ichsan menjelaskan, dari informasi yang dihimpun korban diduga ada masalah keluarga sehingga mengalami depresi.
“Korban diduga lompat setelah Kapal Ferry bergerak meninggalkan pelabuhan Bajoe di jarak 2 mil,” ungkapnya.
Saat kejadian, pihak KMP Permata Nusantara sempat melakukan upaya pencarian korban dengan berputar di sekitar lokasi kejadian selama 1 (jam).
Namun upaya itu tidak membuahkan hasil hingga tim SAR Gabungan tiba di lokasi kejadian.
Danyon Ichsan membeberkan tim SAR Gabungan akan terus melakukan pencarian hingga 7 hari kedepan.
Apabila korban belum juga berhasil ditemukan maka pencarian akan dihentikan atau ditutup.
“Hal itu berdasarkan Standar Operating Procedure (SOP) pencarian korban hilang atau tenggelam,” tutupnya.
Penulis: Syarif
Comment