Sakit Sebelum Bertugas, Dua Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

meninggal-dunia

Ilustrasi

BERITA.NEWS, Makassar – Dua anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dikabarkan meninggal dunia, Kamis (15/2/2024).

Mereka adalah anggota KPPS bernama Dahlia Salsabilah (23) warga BTN Minasa Upa Blok L 18 No 18 Kelurahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Dahlia diketahui bertugas di TPS 45 Kelurahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Sementara satunya bernama William Tandi Paelongan (23) yang juga status mahasiswa.

William warga kompleks Taman Makassar Indah blok A3 NO 18, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Diketahui korban bertugas di TPS 46, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Ketua KPU Makassar, Hambaliie saat dikonfirmasi mengaku menerima informasi perihal adanya dua anggota KPPS yang meninggal dunia.

“Informasi hari ini ada dua yang meninggal. Dahlia di kecamatan Rappocini di TPS 45. Kebetulan dia KPPS Kelurahan Minasa Upa. Kemudian yang Wiliam di TPS 46 Bangkala, Manggala,” ujarnya.

Hambaliie mengaku belum mengetahui gejala atau penyakit yang membuat dua anggota KPPS tersebut meninggal dunia.

“Saat ini kita belum tahu sakitnya karena baru mau ke sana. Usianya juga belum tahu. Dahlia keluhannya itu asam lambung, informasi yang kami dapat dari keluarganya,” jelasnya.

Bahkan kata dia, Dahlia ini sudah bertugas jauh hari sebelum hari H, sempat membagikan undangan kepada pemilih.

“Satu hari sebelumnya sudah periksa ke rumah sakit. Dan hari H dia minta untuk bertugas tapi tidak diizinkan lagi karena teman-teman sudah ada pengganti sementara mengcover beliau,” ungkapnya.

Terpisah saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar membenarkan meninggalnya dua anggota KPPS tersebut.

Dimana Dahlia Salsabila diduga penyebab meninggal dunia sakit maag akut.

Kronologis meninggalnya yakni almarhumah sebelumnya merupakan anggota KPPS TPS 45 di Blok L 14. Namun pada hari selasa tanggal 13 Februari 2024 mengundurkan diri.

“Dia mengundurkan diri karena sebelumnya memang sudah mempunyai riwayat sakit,”jelasnya.

Lanjutnya kata Kadis Kesehatan Sulsel, subuh tadi dibawa ke rumah Sakit Bahagia dan sekitar pukul 14.30 Wita dinyatakan meninggal dunia.

“Jadi kami terima laporan dari pelayanan Pos Kesehatan Pemilu 2024 dan termasuk Kadis Kesehatan Makassar yang memberikan laporan tersebut,” ujar Ishaq Iskandar kepada Media.

Sedangkan korban meninggal William Tandi Paelongan menderita sesak napas dan lemas dan nyeri dada.

Dimana kronologis meninggalnya merasakan sesak nafas dan lemas sejak tanggal 12 Februari 2024 pada pagi hari.

“Sudah tidak bisa datang di TPS untuk bertugas, 14 Februari 2024 sekitar jam 21.00 Wita, orang tuanya membawa ke RS Primaya dan ditangani di UGD,” bebernya.

Berhubung karena tidak ada kamar kemudian dirujuk ke ICU RS Akademis pukul 05.00 Wita dan meninggal pukul 15.04 pada Kamis 15 Februari 2024.

Di surat keterangan kematian dari RS Akademis tidak disebutkan penyebab kematian.

Sementara itu, terungkap dalam grafis tingkat pemeriksaan kesehatan untuk penyelenggara pemilu 2024 mulai pihak petugas KPU, Bawaslu, PPK, PPS, KPPS, saksi, aparat keamanan, Linmas hingga pemilih untuk kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel hingga hari ini Kamis (15/2) menyebut 2.384 orang yang mendapat perawatan atau pemeriksaan oleh Nakes.

Dengan rincian Bawaslu 98 orang, KPPS 963 orang, Linmas 144 orang, pemilih 754, 64 petugas, PPK 31, 185 PPS, dan 145 saksi lintas parpol maupun caleg.

“Dari total 2.384 yang diperiksa nakes Sulsel, 59 orang dijemput untuk IGD dan 55 orang yang dirawat inap di rumah sakit,”ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024).

“Dan 34 orang dirawat di RS dan 2.350 orang rawat inap di puskesmas. Sejauh ini laporan tidak ada yang meninggal dunia dari jumlah tersebut,” tambahnya.

 

Penulis: Akbar A

Comment