SELAYAR, BERITA.NEWS– Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Selayar Hendra Syarbaini, S.H.,M.H., menetapkan 2 (dua) orang tersangka kasus dugaan korupsi pada Proyek Peningkatan Jalan Paket I (Lapen Ac-Wc) ruas Bonerate-Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2019, Rabu (20/12/2023) siang.
Keduanya masing-masing inisial S (63), Direktur PT. Sumber Sarana Mas Abadi selaku Penyedia dan inisial MM (29), Direktur CV. Delta Dimensi Consultant, selaku Konsultan Pengawas.
Penetapan tersangka terhadap keduanya setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Penyidik dipimpin oleh Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Syakir Syarifuddin, beranggotakan Kepala Seksi Intelijen La Ode Fariadin dan Kasubsi A Intelijen Dian Anggraeni Sucianti.
“Penetapan tersangka setelah diperoleh bukti permulaan yang cukup minimal berdasarkan 2 (dua) alat bukti dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Peningkatan Jalan Paket I (Lapen Ac-Wc) (079) (Bonerate-Sambali) Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2019,” ucap Hendra Syarbaini, kepada Pewarta, Rabu (20/12/2023) malam.
Inisial S, Direktur PT. Sumber Sarana Mas Abadi ditetapkan tersangka berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Kepala Kejaksaan Negeri Kepulauan Selayar No:Print-830/P.4.28/Fd.1/12/2023 tanggal 20 Desember 2023.
Sementara, inisial MM (29), Direktur CV. Delta Dimensi Consultant, ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat Penetapan Tersangka No:Print-831/P.4.28/Fd.1/12/2023 tanggal 20 Desember 2023
Diketahui tersangka S dan MM diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 UU RI No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU RI No.20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subs Pasal 3 jo. Pasal 18 UU RI No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU RI No.20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Selanjutnya kedua tersangka dilakukan penahanan selama 20 (dua puluh hari) di Rutan Klas IIB Selayar terhitung mulai tanggal 20 Desember 2023 hingga 20 (dua puluh) hari kedepan.
“Modus operandi yang dilakukan tersangka S, Direktur PT. Sumber Sarana Mas Abadi selaku penyedia/kontraktor melaksanakan pekerjaan Proyek Peningkatan Jalan Paket I (Lapen Ac-Wc) (079) Bonerate-Sambali) Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2019 dengan Nilai kontrak sebesar Rp11.458.930.000,- (Sebelas Miliar Empat Ratus Lima Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) dengan waktu pelaksanaan pekerjaan 150 hari Kalender terhitung Sejak tanggal 19 Juli 2019 sampai dengan 15 Desember 2019, namun tidak melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam kontrak dan terdapat kekurangan volume pekerjaan, ketidaksesuaian antara Laporan hasil pekerjaan dengan kondisi riil dilapangan,” jelas Kajari Hendra Syarbaini.
Sedangkan, kata Hendra, terhadap MM, Direktur CV. Delta Dimensi Consultant tidak melaksanakan pengawasan terhadap proses Pekerjaan Proyek Peningkatan Jalan Paket I (Lapen Ac-Wc) (079) (Bonerate-Sambali) Tahun Anggaran 2019, sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp2.240.642.016,18 (Dua Miliar Dua Ratus Empat Puluh Juta Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu Enam Belas Rupiah Delapan Belas Sen) berdasarkan Hasil Audit Perhitungan Kerugian dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan Nomor: PE.03.03/SR-929/PW21/5/2023 Tanggal 19 Desember 2023.
Diketahui, panjang jalan yang dikerjakan dalam Proyek Peningkatan Jalan ruas Bonerate-Sambali tersebut kurang lebih 8,9 Km. (rilis).
Comment