BERITA.NEWS,Makassar- Jelang akhir masa jabatan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman sejumlah pejabat Eselon II, hingga III dan IV alami non job atau tanpa tugas jabatan.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel pun angkat suara soal alasan sejumlah pejabat struktural lingkup Pemprov alami non Job.
Pada jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau Eselon II, ada dua yang mengalami non job karena alasan perampingan struktur. Yaitu, pengurangan 2 dari 4 posisi Staf Ahli Gubernur.
Kepala BKD Sulsel Sukarniaty Kondolele, mengatakan, jabatan struktural dalam pemerintahan memang butuh instrumen dalam pengangkatan dan ada juga instrumen dalam proses evaluasi.
“Tidak serta merta pejabat yang bebastugaskan tanpa alasan. Ada alasannya dan itu sesuai aturan kepegawaian,” ujar Sukarniaty Kondolele.
Menurutnya, sedikitnya ada 3 hal yang menjadi penyebab sehingga di era Andi Sudirman Sulaiman ini sejumlah ASN bebastugaskan dari jabatan struktural-nya;
1. Karena penyederhanaan akibat perubahan perda struktur,
2. Penyederhanaan akibat Reformasi birokrasi struktural ke fungsional dan
3. Penilaian kinerja rutin untuk menggenjot program prioritas.
“Pak Gub tidak mau program prioritas diera beliau menjabat mandeg atau melambat hanya karena ada
oknum pejabat yang berdasarkan evaluasinya yang tidak mampu berakselerasi,” jelas Sukarniaty.
Terus, lanjutnya, sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi untuk menyederhanakan struktur pemerintahan di pusat dan daerah,
maka selain lembaga yang sederhanakan, tentu sejumlah jabatan struktural berubah menjadi jabatan fungsional.
Kondisi inilah yang membuat sejumlah pejabat struktural dalam lingkup Pemprov Sulsel yang bebastugaskan dari jabatan struktural atau nonjob.
“Jadi bukan tanpa alasan. Ini semua sudah melalui mekanisme, evaluasi, dan lain sebagainya.
Sekali lagi ini semua untuk kepentingan daerah, kepentingan rakyat dalam upaya mengakselerasi program prioritas Pemprov Sulsel dalam hal ini bapak gubernur,” ujar Sukarniaty.
Comment