BERITA.NEWS,Makassar– Pemerintah Provinsi (Pemprov) menyampaikan permohonan maaf kepada Kanwil Kemenag Sulsel atas insiden Baca Doa di Hari Ulang Tahun (HUT) RI di Rujab Gubernur.
Kepala Biro Kesra Sulsel Erwin Sodding mengakui adanya miskomunikasi itu. Ia menyampaikan permintaan maaf atas insiden kesalahpahaman tersebut.
Lazimnya dalam acara resmi tingkat Provinsi Sulsel, perwakilan Kanwil Kemenag Sulsel diamanahkan sebagai pembaca doa.
Baca Juga: Kemenag Sulsel ‘Kecewa’ Penuhi Undangan Baca Doa 17 Agustus di Rujab Gubernur
Hanya saja, saat upacara akan mulai panitia melakukan pergantian pembaca doa untuk memanjatkan doa di hari penting Republik Indonesia itu.
“Mewakili panitia meminta maaf kepada Bapak Kanwil Kemenag Sulsel beserta jajarannya.
Kami akui kesalahan dan miskomunikasi, tidak bermaksud menyinggung pihak manapun, terlebih pihak Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan
sudah sangat berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam modernisasi beragama dan tentu selalu kami dukung,” kata Erwin Sodding.
Hal yang sama ungkapkan, Kabid Humas Diskominfo-SP Sulsel, Yessy Yoanna Ariestiani. Pihaknya mengatakan tidak ada yang mengharapkan terjadinya kesalahan komunikasi saat upacara berlangsung.
Oleh karena itu, ia mewakili panitia meminta maaf kepada pihak Kanwil Kemenag Sulsel.
“Apresiasi untuk kehadiran Kemenag.
Panitia mohon maaf, bukan bermaksud menyinggung tapi dengan ketidakhadiran Bapak Kakanwil,
panitia segera mengambil opsi berikutnya dan ternyata belakangan diketahui bahwa Bapak Kakanwil diwakili.
Di situ lah letak miskomunikasinya. Tapi apapun itu kami tidak ingin ada yang merasa tersinggung, oleh karenanya kami sampaikan permohonan maaf,” tuturnya.
Pemprov Sulsel, kata Yessy mengakui keberadaan Kanwil Kemenag Sulsel sebagai salah satu stakeholder yang punya peranan penting dalam pembangunan umat beragama di Sulsel.
“Kami menyadari luasnya peran Kemenag yang berperan aktif dalam sistem pemerintahan Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas Kanwil Kemenag Sulsel Mawardy Siraj mengharapkan kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
“Orang sulsel itu sangat memegang nilai luhurnya sipakatau, sipakainge, sipakalebbi, kuncinya ada di komunikasi dan koordinasi serta Silaturrahmi,” ucapnya.
Comment