BERITA.NEWS,Makassar– Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Hasanuddin (Unhas) mendapat kucuran dana dari Uni Eropa untuk menunjang fasilitas fungsi layanan.
Ambassador of the European Union to Indonesia and Brunei Darussalam Dr. Vincent Piket mengatakan Project ini awalnya untuk mendanai penanganan Covid-19.
Setelah Pemerintah menyatakan Covid-19 berakhir, project masih terus berlanjut untuk meneliti penyakit menular di Indonesia Timur, Sulawesi Selatan pada khususnya.
Kehadiran Dr. Vincent Piket juga sekaligus meninjau langsung fasilitas di RS Pendidikan Unhas yang mendapat alokasi dana Uni Eropa.
“Kami meninjau proyek gabungan unieropa dan Jerman, awalnya mendanai isu Covid-19,
karena sudah selesai proyek ini berkelanjutan untuk meneliti penyakit menular lain yang banyak terjadi di Indonesia,” ucapnya.
Plh Direktur Utama RSPTN Unhas dr. Andi Indahwaty memberikan gambaran tentang pengembangan seluruh komponen kegiatan pada proyek pengembangan Rumah Sakit Unhas Loan KfW Jerman
terdiri dari pekerjaan konstruksi gedung B, C, D Rumah Sakit Unhas, pengadaan peralatan kesehatan, pengadaan telemedicine dan HMIS.
“Dana ini gunakan untuk meningkatkan kapasitas fungsi rumah sakit, pada ICU, penyakit menular.
Uni Eropa sangat bangga bekerjasama di bidang pendidikan dan kesehatan ini akan berdampak ke masyarakat Indonesia Timur,” ujarnya.
dr. Andi Indahwaty mengatakan kerjasama Uni Eropa ini hanya ada di dunia kampus di Indonesia, yaitu, Unhas dan Brawijaya.
“Unhas mendapatkan Rp 76 miliar untuk melengkapi fungsi rumah sakit. Siapakan icu khusus, Universitas Brawijaya lebih kurang lah,” ungkapnya.
Comment