BERITA.NEWS,Makassar– Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi bulanan di Sulsel per Mei 2022 sebesar 0,28 persen. Kelompok transportasi tertinggi, alami kenaikan tarif. Selasa (3/6/2022).
Inflasi per Mei 2022, secara bulanan, Sulsel sebesar 0,28% (mtm) atau lebih rendah bandingkan bulan sebelumnya 1,21% (mtm).
Kelompok Transportasi; Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan masing-masing sebesar 1,99% dan 0,52% (mtm).
“Inflasi kelompok Transportasi memiliki andil sebesar 0,23%, karena ada kenaikan tarif angkutan udara akibat meningkatnya permintaan.
Seiring pelonggaran pembatasan perjalanan masyarakat pada momen cuti bersama Hari Raya Idul Fitri,” kata Kepala BI Sulsel Causa Iman Karana.
Sumbangan inflasi kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga terutama berasal dari kenaikan tarif air minum PAM.
“Sisi lain, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami deflasi sebesar -0,23% (mtm),
terutama sebabkan oleh menurunnya harga cabai rawit, cabai merah, bayam, dan tomat, seiring pasokan yang tetap terjaga,” sebutnya.
Selain itu, Hari Raya Idul Fitri pada Mei 2022 turut mempengaruhi realisasi inflasi di Sulsel.
Secara umum, peningkatan konsumsi masyarakat selama periode Hari Raya Idul Fitri mendorong terjadinya kenaikan harga komoditas.
“Meskipun demikian, realisasi Sulsel tetap berada pada level yang terkendali. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah lakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel dalam menjaga stabilitas harga,” tuturnya.
“Bank Indonesia bersama dengan TPID di wilayah Sulsel berkomitmen untuk terus bersinergi menjaga stabilitas harga melalui strategi 4K
(Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif) dan penguatan kerja sama antar daerah,” pungkasnya.
Comment