Dinkes Sulsel Rekrut 240 Tenaga Gizi Pendamping Desa

ads

BERITA.NEWS,Makassar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi mulai menyeleksi rekrutmen Tenaga Gizi Pendamping Desa (TGPD) Sulawesi Selatan (Sulsel). 25 – 26 Februari kemarin.

Tenaga pendamping gizi ini akan terlibat dalam upaya pencegahan sunting di Sulawesi Selatan melalui program Aksi Stop Stunting.

Perekrutan ini melibatkan kerjasama Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Makassar dan Universitas Hasanuddin Makassar.

Adapun peserta yang mengikuti proses rekruitmen ini sebanyak 311 orang.

Plt Kepala Dinkes dr Arman Bausat menjelaskan, TGPD ini nantinya akan terlibat dalam program Aksi Stop Stunting.

Penanganan Stunting menjadi fokus Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang terus mendorong peningkatan SDM.

“Program ini akan terlaksanakan di 24 Kabupaten Kota masing-masing ada 10 Desa/Kelurahan lokus dengan jumlah total sebanyak 240 Desa/Kelurahan melibatkan TGPD,” ucapnya.

dr Arman juga mengungkapkan, tenaga gizi yang lolos seleksi akan mengikuti pelatihan teknis di bawah bimbingan Dinas Kesehatan Provinsi,

Universitas Hasanuddin dan Poltekkes Kemenkes Makassar.

“Sebanyak 240 tenaga pendamping gizi yang direkrut. mereka nantinya bertugas pada satu desa,

berarti ada 240 Desa yang menjadi lokus pada 24 Kabupaten/Kota dan akan bertugas selama kurang lebih 7 bulan,

yakni hingga bulan November dan akan di lakukan evaluasi pada desember nanti,” ujarnya.

Soal tugas pendamping gizi, dr Arman mengatakan untuk memberikan edukasi kepada keluarga pada 1000 Hari Pertama kehidupan

dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil.

“Para pendamping juga akan melakukan sosialisasi perubahan perilaku pada remaja putri, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita,” ucapnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Sulsel Andi Nurseha mengatakan 2022 ini Pemprov Sulsel mengintervensi seluruh Kabupaten/Kota dengan 10 lokus masing-masing daerah.

“Harapkan ada terbentuk tim percepatan penurunan stunting di desa, sehingga ketika Tim Pendamping Gizi ini tidak lagi bertugas di desa porgram Aksi Stop Stunting tetap berjalan dengan adanya Tim Percepatan Penurunan Stunting di Desa,” jelasnya.

Selain itu, TPG ini pun di harapkan dapat menjaring keluarga tidak mampu yang tidak terdaftar pada jaminan kesehatan, khususnya Ibu Hamil KEK, Balita Gizi Kurang/Buruk dan Balita Stunting.

“Insallah ke depan kita akan lebih banyak berkoordinasi dengan OPD terkait khususnya dalam penanganan kemiskinan bagi keluarga yang tidak mampu”. lanjutnya.

Comment