BERITA.NEWS, Sinjai – Seorang pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sinjai, Sulawesi Selatan mengeluhkan dan mempertanyakan tingginya biaya pergantian meteran air pelanggan yang rusak sebesar Rp350 ribu.

Hariadi, warga BTN Lappa Mas 1 ini tidak menyangka, PDAM mematok biaya ratusan ribu untuk mengganti meteran rusak. Yang dia ketahui, PDAM hanya memungut biaya untuk pemasangan pelanggan baru.

“Kenapa ini biar pelanggan lama dikenakan biaya pergantian meteran air kalau ada yang rusak, bukannya meteran air itu hak dan kewajibannya PDAM kepada pelanggan untuk memberikan fasilitas,” kata Hariadi, Jumat (7/5/2021).

Hariadi menuturkan, ia mengganti meteran air di rumahnya karena mengalami kerusakan setelah diperiksa oleh petugas PDAM Sinjai Bersatu.

Kerusakan meteran itu ternyata berdampak pada naiknya iuran air di kediamannya.

“Rata-rata yang saya bayar tiap bulan itu Rp28-35 ribu, kenapa tiba-naik menjadi Rp42-50 ribu. Setelah saya pertanyakan katanya meteran yang saya pakai rusak sehingga dianjurkan untuk diganti. Jadi saya suruh gantimi dan diminta membayar Rp350 ribu,” bebernya.

Sementara itu, Direktur PDAM Sinjai Nasrullah Mustamin mengatakan, biaya pergantian meteran air yang rusak memang harus dibayar oleh pelanggan.

Nasrullah menyebut, biaya ganti meteran dilakukan karena tak ada meteran bekas yang diperjualbelikan. Dia menampik PDAM melakukan jual-beli meteran air ke pelanggan.

“Tidak ada meteran bekas yangg diperjualbelikan, yang ada itu adalah penggantian meteran dan itu sudah ditera dan posisi 0000 atau 9999 meteran harus SNI dan itu dibayar di kantor,” kata Nasrullah, Jumat (7/5/2021).

Dia menyebut, pergantian meteran air tidak sama dengan bongkar pasang KWH listrik PLN, yang tanpa pungutan meski diganti berkali-kali jika mengalami kerusakan.

Ditanya apakah PDAM menanggung biaya pergantian meteran air jika pemakaiannya sudah melebihi 5 tahun, Nasrullah mengaku akan mencari tahu hal tersebut.

“Nanti Senin saya cek di bagian langganan,” tandasnya.

• Sulfikar