Koordinator Bravo 5 Sulawesi Jenguk Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Koordinator Bravo 5 Wilayah Sulawesi, Hj Asyfa M Br Ginting Manik, menjenguk langsung korban bom di RS Bhayangkara.

BERITA.NEWS, Makassar  – Bravo 5, Organisasi Masyarakat (Ormas) binaaan Jendral TNI (purn) Luhut Binsar Pandjaitan dan Prof Mahfud MD, selalu tampil terdepan dalam aksi kepedulian sosial.

Kali ini, melalui Koordinator Bravo 5 Wilayah Sulawesi, Hj Asyfa M Br Ginting Manik (SYF), menjenguk langsung korban bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar, Senin (29/3/2021).

Sebelumnya, Bravo 5 selalu hadir di tengah-tengah masyarakat di seluruh Indonesia yang tertimpa musibah membawa bantuan, seperti pada gempa bumi di Sulbar beberapa waktu lalu. Bravo 5 sendiri telah terbentuk di 34 provinsi di Indonesia dan memiliki kepengurusan di luar negeri.

Bunda Syfa, sapaan akrab Asyfa M Br Ginting Manik, didampingi pengurus Bravo 5 Provinsi Sulsel Faradiba Suyuti Marzuki, memberikan semangat dan dukungan moril kepada korban sekaligus saksi aksi bom bunuh diri, security Gereja Katedral Makassar, Cosmos.

“Saya atas nama Bravo 5 menyatakan rasa prihatin atas musibah ini. Semoga segera pulih ya Pak, semoga dapat segera pulih kembali dan beraktivitas seperti sedia kala,” ujar Bunda Syfa di samping tempat tidur korban tempat Cosmos berbaring.

Tidak lupa, Bunda Syfa menyerahkan bunga dan santunan alakadarnya yang diterima Ny Cosmos.

“Terima kasih banyak Bu atas perhatian dan kepeduliannya. Semoga Tuhan membalas kebaikanta’,” ujar Ny Cosmos.

Setelah itu, SYF, akronim nama dari Asyfa M Br Ginting Manik, berpindah ke kamar korban lainnya, Jibril Jek.

Di kamar ini, Bunda Syfa juga memberikan santunan alakadarnya kepada bocah 6 tahun ini.

“Panjang umurki Nak. Ini ada sedikit pembeli mainan. Nanti, kalau sudah sehat, bisa bermain lagi,” ucap Bunda Syfa, sembari mengusap air matanya tak kuasa menahan kesedihan melihat kondisi sang bocah.

Bunda Syfa mengakui, kepedulian Bravo 5 terhadap korban bom bunuh diri ini, sejalan dengan asas dan tujuan pejuang Bravo 5.

“Asas pejuang Bravo Lima didirikan berasaskan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Sementara, tujuan didirikannya Bravo Lima adalah untuk mengawal, mendukung, dan membantu pemerintah untuk mencapai cita-cita NKRI dalam mengisi kemerdekaan yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur serta mengamankan NKRI dari ancaman politik identitas, intoleransi, terorisme, dan ancaman lainnya,” jelas SYF.

“Tidak salah jika ada warga yang tertimpa musibah dan berkesusahan, Insya Allah, Bravo 5 akan hadir di situ,” tambahnya.

Sebelumnya, saat tiba di RS Bhayangkara, Bunda Syfa disambut Kabid Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) E Zulpan.

Pada kesempatan ini, Bunda Syfa memuji dan memberikan support kepada kinerja Kepolisian.

“Kami Bravo 5 sangat prihatin dan mengutuk keras peristiwa bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar,” ujarnya.

“Kami juga memuji dan mensupport kinerja Kepolisian dalam menjaga dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat di kota yang kita cintai ini,” tambah tambah kandidat magister hukum Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta ini.

Pada kesempatan ini, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, mengucapkan terima kasih kepada tim Bravo 5.

“Terima kasih banyak atas kepedulian dan kehadirannya membesuk para korban ledakan bom. Termasuk memberikan support kepada kami jajaran Kepolisian,” ucapnya.

Sebelumnya, telah terjadi aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, sekitar pukul 10.35 WITA, Minggu (28/3/2021).

Dua pelaku diduga berboncengan menggunakan kendaraan roda dua.

Saat itu baru saja selesai pelaksanaan ibadah misa palma rangkaian paskah di gereja yang terletak di Jl Kajaolalido, Kota Makassar.

Berdasarkan data Polda Sulsel, akibat aksi bom bunuh diri ini, dua orang meninggal dunia yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri dan korban luka sudah mencapai 20 orang, semuanya tengah di rawat di RS Bhayangkara Makassar, RS Stella Maris, RS Siloam, RS Akademis Jaury, dan RS Pelamonia.

Comment