BERITA.NEWS, Makassar–Dua terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar ditembak mati Densus 88 Antiteror. Polisi membeberkan keterlibatan keduanya dalam aksi teror.
“Kedua tersangka bersama dengan jaringannya yang terpusat di Villa Mutiara merupakan jaringan JAD bersama dengan ratusan jamaah lainnya menyatakan baiat kepada kilafah atau ISIS pada tahun 2015 di Ponpes Aridho Pimpinan Ustaz Basri,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramdhan dalam keterangannya, pada Rabu 6 Januari 2021.
Ramdhan menyebut Basri meninggal dunia di Nusakambangan dalam kasus teror. Selain itu, kedua yang ditembak mati itu berinisial MRS dan SA terlibat kajian pendukung daulah.
“Mereka sering adakan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara dan Yayasan Aridho,” ujarnya.
“Mereka ini terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Zolo, Filipina,” sambungnya.
Selain itu Ramadhan juga menyebut, bahwa kedua terduga teroris tersebut secara rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung atau idad.
mulai Oktober 2020 lalu.
Sebelumnya diberitakan, Dua terduga teroris tewas ditembak mati oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Kedua terduga teroris itu ditembak mati saat dilakukan penangkapan di salah satu perumahan di Kota Makassar.
Informasi yang dihimpun, penangkapan itu dibantu oleh Polda Sulsel, Polres Poso dan Polrestabes Makassar di Villa Mutiara Cluster Biru Jalan Boulevard Kelurahan Bulurokeng Biringkanaya Kota Makassar, Rabu, 6 Januari 2021.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana, yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut.
Ia mengatakan, bahwa salah satu terduga teroris tersebut berinisial RZ sementara yang satunya belum diidentifikasi dan diduga kuat merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel.
“Penangkapan dilakukan dengan tindakan tegas dan terukur terhadap keduanya. Hingga mereka meninggal dunia karena melakukan perlawanan saat mau ditangkap,” kata Kombes Pol Witnu Urip Laksana, Rabu 6 Januari 2021.(Sup)
Comment