BERITA.NEWS, Luwu Timur – Massa aksi tolak Undang-undang (UU) Omnibus Law masih terus disuarakan disejumlah titik di Kota Makassar, seperti depan kantor DPRD Sulsel dan beberapa jalan protokol, Kamis (22/10/2020).
Padahal, beberapa Organsiasi buruh dan Mahasiswa sudah melakukan forum dialog pertemuan dengan pemerintah mulai dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) hingga Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Namun, sepertinya hal itu belum memuaskan harapan aspirasi serikat pekerja dan mahasiswa. Sehingga aksi unjuk rasa masih digaungkan disejumlah titik di kota Makassar. Satu suara menolak UU Omnibus Law.
“Saya kira kita sudah duduk bersama tinggal sekarang kita kaji sejauh mana Omnibus Law ini berikan dampak negatif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dari serikat pekerja. Saya kira bukan turun ke jalan tapi kita kaji bersama,” ucap NA saat ditemui di Rujab Bupati Luwu Timur.
NA mengatakan pihaknya baru menerima semua aspirasi dan masukan hasil pertemuan dengan serikat pekerja dan mahasiswa. Nantinya akan diteruskan ke Presiden Joko Widodo.
“Yakinlah bahwa pemerintah tidak akan mungkin melihat masyarakatnya miskin’ pasti mau melihat masyarakatnya sejahtera. (Soal aspirasi Massa Aksi ?) Baru kami terima kemarin kita tinggal menunggu waktu saja,” ujarnya

Comment