WABAH virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus bermula dari Kota Wuhan Tiongkok turut memberikan dampak industri sepakat bola di seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.
Industri sepak bola dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO yang melarang adanya kegiatan yang melibatkan orang banyak di setiap pertandingan sepakbola di seluruh dunia, termasuk kompetisi besar, seperti Liga Inggris, La Liga Spanyol, Italia dan lainnya.
Di negara Indonesia, Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus Corona terhadap berbagai industri. Salah satu dengan menetapkan aturan larangan bagi seluruh masyarakat untuk berkumpul.
Industri Sepak Bola Indonesia Terkena Dampak
Pasca Covid-19 melanda Indonesia, induk cabang olahraga (Cabor) sepakbola Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) meliburkan kompetisi Liga 1 musim 2020. Keputusan itu pun memberikan dampak bagi Industri sepak bola di Tanah Air.
Klub peserta Liga 1 maupun Liga 2 dibawah tekanan besar, mereka tidak mendapat penghasilan apa-apa, karena ketergantungan dari hasil penjualan jarsey, tiket pertandingan dan tentu dari hak siar serta sponsor.
Klub Liga Indonesia terlihat tak bisa berbuat banyak, hampir semua terkena dampak. Para klub pun harus menempuh jalur untuk meliburkan aktivitas pemain.
Alasan meliburkan pemain tak lain karena aturan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Corona. Disisi lain, karena klub tidak mampu membayar penuh setiap gaji pemain disaat kompetisi dihentikan di Indonesia.
Liga Mulai Oktober Tanpa Penonton
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi Liga Indonesia rencana akan kembali melanjutkan Liga 1 musim 2020. Namun sayang, kompetisi berlanjut tanpa penonton.
Jika bermain tanpa penonton akan memberikan dampak terhadap klub, sebab mereka otomatis tidak mendapat penghasilan dari penjualan tiket. Sementara selama ini, pendapatan klub cukup besar dari hal itu.
Pendapatan klub pun akan berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Mereka harus bekerja ekstra keras untuk mencari pemasukan selama pandemi, sehingga gaji pemain bisa berjalan dengan normal.
Mengajarkan Hidup Sehat dan Mengubah Gaya Pemain
Virus Corona pun memberikan pelajaran berharga bagi pemain sepak bola Indonesia. Sebagai publik figur mereka akan terus mengedepankan hidup sehat, keluar dengan menggunakan masker, cuci tangan usai beraktivitas dan mengubah gaya hidup.
Sebagai pemain profesional tentu tampil gaya hidup tinggi. Namun pasca virus Corona membuat pemain terus beradaptasi dengan kondisi yang ada. Salah satunya hemat dalam pengeluaran.
Apalagi saat ini hampir semua klub di Indonesia tidak mampu mengeluarkan gaji penuh pemain selama kompetisi diliburkan.
Kendati demikian para pemain tetap menjalani latihan pribadi di rumah masing-masing. Para pelatih mereka sudah memberikan tugas khusus kepada anak asuhnya.
. M.SRAHLIN RIFAID
Comment