Massa Boikot Jalan Bandara Haluoleo Kendari, Tolak TKA China

Massa aksi memboikot jalan di Bandara Haluoleo Kendari, Selasa (23/6). Mereka menolak kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China. (CNN Indonesia/Fandi)

BERITA.NEWS, Kendari – Massa dari berbagai organisasi melakukan boikot jalan keluar dan masuk Bandara Haluoleo Kendari, Selasa (23/6). Mereka menggelar demonstrasi menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Mengutip CNN Indonesia, rencananya ratusan TKA China itu akan didatangkan secara bergelombang. Pada gelombang pertama, TKA yang akan didatangkan 152 orang didampingi empat tenaga medis pada hari ini.

Rencana kedatangan ini pun menuai protes dari massa mahasiswa dan kelompok masyarakat. Mereka memadati pintu masuk dan keluar Bandara di Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.

Saat aksi digelar, massa sempat merazia salah satu kendaraan yang hendak masuk ke Bandara. Mobil jenis Hilux itu memuat satu TKA China yang didampingi oleh penerjemahnya.

Seluruh penumpang mobil itu diturunkan paksa dan dicecar beberapa pertanyaan terkait kepentingannya masuk Bandara.

TKA China tersebut diketahui bernama Mr Wei. Ia sudah satu tahun di Sultra dan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) sebagai pengawas operator kendaraan.

Mereka ke Bandara Halu Oleo Kendari untuk mengikuti rapid test dan selanjutnya kembali ke China. TKA ini diketahui telah habis masa berlakunya untuk tinggal di Indonesia.

“Mau kembali ke China hari ini,” kata penerjemah TKA China, Hendri.

Usai diinterogasi, rombongan diminta kembali ke Kendari. Massa kembali menggelar orasi, salah satunya anggota DPRD Sultra Sudirman.

Anggota Fraksi PKS DPRD Sultra ini menyebut undang-undang menyatakan bahwa bumi, air dan tanah dikuasai oleh negara dan diperuntukkan sebesar-besarnya untuk masyarakat Indonesia.

“Bukan negara China,” kata Sudirman dalam orasinya.

Ia melanjutkan, banyak tenaga kerja lokal yang tidak mendapatkan pekerjaan. Saat melamar, mereka kesulitan memenuhi syarat administrasi.

“Malah mereka mendatangkan tenaga kerja asing yang alasannya tenaga ahli. Tapi pegang sekopang, angkat galon dan campur pasir,” katanya.

Sebelumnya, External Affair Manager PT VDNI Indrayanto mengaku 500 TKA ini semua tenaga ahli dan memiliki visa kerja 312 dan buka visa kunjungan 211.

Indrayanto mengatakan 500 TKA ini sudah dipastikan kondisi kesehatannya bebas dari Covid-19. Bahkan pihak perusahaan sudah menyiapkan tempat untuk dikarantina selama 14 hari.

Comment