Telepon Raja Salman, Jokowi Tunggu Nasib Haji Hingga 1 Juni

Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/KRIS)

BERITA.NEWS, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih menunggu kabar dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Sang kepala negara disebut menargetkan kabar itu tiba ke telinganya paling lambat 1 Juni 2020 untuk memberikan keputusan nasib calon jemaah haji Indonesia tahun ini.

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan hal itu diputuskan usai Jokowi berkomunikasi dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

“Pak Presiden juga habis komunikasi dengan Raja Salman, maka beliau menyarankan bagaimana kalau kita lihat sampai awal Juni. Kami setuju. Jadi, mungkin sampai 1 Juni, kita lihatlah tanggal pasti,” kata Fachrul usai Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (19/5).

Fachrul mengakui ada perubahan keputusan Pemerintah Indonesia terkait haji. Awalnya pemerintah dan DPR RI sepakat untuk menunggu kabar dari Saudi paling lambat 20 Mei.

Mantan Wakil Panglima TNI itu mengatakan Indonesia tak bisa menunggu lebih lama lagi. Sebab keberangkatan kloter pertama dilakukan pada 26 Juni mendatang.

Untuk sementara, Kemenag masih berpatokan pada tiga skenario awal pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia 1441 H.

Pertama, pemerintah akan memberangkatkan seluruh jemaah bila Saudi menyelenggarakan haji seperti biasa.

Kedua, pemerintah membatasi jumlah jemaah yang berangkat andai Saudi menerapkan social distancing dalam haji kali ini. Pemerintah juga menyiapkan skenario jika haji tahun ini dibatalkan karena corona.

Jika haji tahun ini tidak digelar, pemerintah membuka opsi bagi jemaah menarik biaya pelunasan. Namun para jemaah dipastikan mendapat prioritas dalam antrean haji tahun 2021.

Selain itu, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 1441 H/2020 M masih berjalan hingga esok, Rabu (20/5).

“Sampai saat ini memang belum ada keputusan dari Saudi Arabia. Kami sudah siapkan tiga alternatif: berangkat semua sesuai kuota, berangkat dengan physical distancing, dan gagal berangkat,” ucap Fachrul.

Untuk diketahui, kuota haji Indonesia tahun ini adalah 221 ribu orang yang terbagi atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.

Comment