Bupati Bulukumba Pantau Hari Pertama Tes CPNS, 2 Formasi Tak Ada Pendaftar

Bupati Bulukumba AM. Sukri Sappewali memantau pelaksanaan tes CPNS.

ads

BERITA.NEWS, Bulukumba – Pelaksanaan ujian masuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mulai dilaksanakan pada hari ini, Senin (17/2/2020) di Kampus II Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Kelurahan Jalanjang.

Hari pertama ujian dipantau langsung oleh Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali bersama dengan Sekretaris Daerah Andi Bau Amal dan anggota DPRD H. Saifuddin. Peserta ujian mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)/

Jumlah peserta yang mengikuti tes CPNS sebanyak 9.429 yang akan memperebutkan 241 kuota CPNS.

Menurut Ketua Panitia, Andi Ade Ariadi, ada dua formasi yang tidak ada pendaftarnya yaitu formasi dokter spesialis anak dan dokter spesialis bedah.

“Jadi formasi awal sebanyak 243, kini tinggal 241 formasi,” ungkap Ade yang juga menjabat Kepala BKPSDM Bulukumba.

Untuk melaksanakan ujian tes tersebut kepada sembilan ribu lebih peserta, Ade mengungkapkan jika pelaksanaan SKD akan dilaksanakan dalam 4 hari. Setiap hari dibagi dalam 5 sesi ujian.

“Setiap sesi sebanyak 500 orang, sehingga jumlah yang mengikuti ujian per hari sebanyak 2500 peserta. Kecuali hari keempat hanya 4 sesi saja,” bebernya.

Ditambahkannya, hari pertama dan hari kedua untuk ujian dari formasi tenaga kesehatan, hari ketiga formasi tenaga guru dan hari keempat diikuti oleh peserta untuk formasi tenaga teknis.

Pelaksanaan ujian sesi pertama dilaksanakan tepat pukul 09.00 dengan menggunakan sistem Computer Assisted Tes atau CAT yang dipusatkan di aula kampus UMB. Peserta dalam mengerjakan soal diberi waktu 90 menit.

Seleksi Kompetensi Dasar terdiri dari 3 materi soal yaitu Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Jumlah soal keseluruhan adalah 100 terdiri dari soal TKP 35 butir, TIU 35 butir, dan soal TWK 30 butir.

Sebelum masuk ruang ujian peserta mengambil kartu ujian, mengambil PIN peserta, dan menandatangani daftar hadir. Tidak hanya itu peserta ujian juga harus melewati dua tahap pemeriksaan tubuh untuk mengecek apakah ada peserta yang memakai unsur logam seperti, gelang, anting, cincin, dan aksesoris lainnya.

Pemeriksaan pertama oleh panitia dibantu Satpol PP dan pemeriksaan kedua sebelum masuk ruang ujian oleh polisi untuk cek fisik menggunakan detanator logam dan mengecek kecocokan peserta dengan KTP untuk menghindarinya pelaku joki.

. IL

Comment