BERITA.NEWS, Badung – Lelaki berinisial IGAKW (50) ditangkap polisi atas dugaan pencabulan yang dilakukan terhadap dua siswinya di Mengwi, Badung, Bali.
Kepada polisi guru olahraga ini mengaku sudah mencabuli korban sedikitnya 9 kali.
“Jadi perbuatan untuk yang dilakukan terhadap kedua korban ini terjadi beberapa kali, yaitu korban TF ini sebanyak 9 kali dilakukan persetubuhan, sedangkan KDAP ini 10 kali,” kata Kasat Reskrim Polres Badung Laurens Rajamangapul Haselo saat jumpa pers di kantornya, Rabu (22/1/2020).
Tersangka melakukan pencabulan terhadap siswinya sejak masih duduk di bangku SD. Salah satu korban saat ini sudah duduk di bangku SMP.
“Nah, terakhir yang masih SD ini dia pada bulan Juli tahun 2019 itu terakhir persetubuhannya,” sambung Laurens, dikutip dari Detikcom.
Bersama Dinas Sosial, polisi memberi pendampingan terhadap kedua korban. Polisi masih menyelidiki soal dugaan ada korban lain dalam kasus ini.
Dalam menjalankan kejahatannya, pelaku mengancam memberikan nilai jelek kepada korban jika tak mau menuruti keinginannya. Atas pencabulan ini, korban mengalami trauma. Pelaku juga sempat memberi uang Rp 50 ribu dan menjanjikan membeli sepatu untuk korban.
“Jadi di saat di dalam kelas setelah korban ini masuk disampaikan kepada korban bahwa mau turutin ndak keinginannya tersangka. Apabila tidak dituruti nilai korban nanti akan jelek,” jelas Laurens.
Diduga pencabulan terjadi di dalam kelas. Pencabulan yang dilakukan tersangka terungkap setelah seorang siswi mengiris-iris tangannya karena mengalami trauma berat. Seorang guru lainnya di SMP tempat korban bersekolah lalu bertanya mengenai tangan korban yang terluka.
Ternyata korban trauma dengan pencabulan guru olahraga sewaktu korban masih duduk di bangku SD. Pencabulan terhadap korban siswi SMP ini menurut polisi sudah terjadi berkali kali, bahkan mulai sejak kelas 5 SD.
“Karena takut dicari-cari terus sama pelaku sehingga korban ketakutan dan mengiris-iris tangan. Oleh guru TU ditanyakan kenapa sampai mengiris tangannya, korban bercerita ingin bunuh diri karena takut dikejar-kejar terus sama pelaku,” kata Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi kepada wartawan, Selasa (21/1).
Comment