Cerita Kakek Saso Digigit Kera Liar; Awalnya Jinak, Tiba-tiba Mengamuk

BERITA.NEWS, Bantaeng – Seorang kakek di Kabupaten Bantaeng telah menjadi korban keganasan  seekor kera yang  berkeliaran di tengah kota Bantaeng.

Saso (63) warga kampung Toa, Pantai Seruni, jalan Seruni, kelurahan Tappanjeng, kecamatan Bantaeng mengatakan kalau dirinya telah  digigit oleh  seekor kera yang lumayan besarnya  sekitar jam enam pagi di sekitar taman bermain pantai Seruni, Minggu (19/1/2020)

Dirinya menyampaikan  kalau saat itu  baru saja berolahraga lari pagi di seputaran pantai seruni dan melihat seorang ekor kera yang besarnya seperti kambing besar yang sedang dikejar oleh anak kecil. 

“Saya melihat kera besar tersebut lagi dikejar oleh anak-anak yang ada disekitar pantai Seruni,” tuturnya.

Kemudian kera tersebut merasa marah dan balik mengejar anak- anak tersebut. Saso yang menganggap bahwa kera tersebut tidak berbahaya mendatangi dan mengelus-elus kepala kera tersebut.

“Saya sempat mengelus-elus kepalanya dan kera tersebut tidak bereaksi dan hanya diam” jelasnya.

Baca Juga :  Konten Kreator Desa Dilatih Bikin Video, Angkat Potensi Lonjoboko dan Belabori

Namun sayangnya anggapan Saso yang merupakan ketua RT di Pantai Seruni tersebut meleset. Tanpa dia sadari kera tersebut tiba-tiba saja menyerang dan menggigit tangannya

“Dia tiba-tiba saja menyerang dan sasarannya adalah muka saya untungnya saya sempat menangkis dan hanya tangan saya yang digigit,” ungkapnya.

Dengan gesitnya Saso kemudian menghisap bekas gigitan kera tersebut sampai tiga kali hisapan.

“Saya menghisap darah ditempat bekas gigitan kera tersebut dan rasanya sangat pahit serta darah saya berwarna hitam,” paparnya.

Akibatnya Dirinya dilarikan ke rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu untuk segera mendapatkan perawatan medis karena Saso mulai kehilangan kesadaran.

Akibat gigitan tersebut Saso harus merelakan tangannya menerima 5 jahitan dari pihak paramedik.  Sedangkan Kera tersebut menurut Saso melarikan diri kearah barat dan saat ini tidak diketahui keberadaanya.

Saharuddin



Comment