BERITA.NEWS, Jakarta – Anggaran pembangunan Kereta Api (KA) di Sulawesi selatan (Sulsel) untuk segmen ketiga sudah dialokasikan. Hanya persoalan pembebasan lahan yang jadi perioritas saat ini.
Direktur Jendral (Dirjen) Perkeretapian Kementrian Perhubungan, Zulfikri menjelaskan, sebenarnya anggaran konstruksi yang dari Maros ke garongkong Kabupaten Barru itu segmen tiga sudah dialokasikan hingga tahun 2021 mendatang.
“Anggaran sudah ada, sekarang yang kita kejar adalah pembebasan lahan,” ungkap Zulfikri kepada BERITA.NEWS usai rapat dengan komisi V DPR di gedung Nusantara IV, Rabu (13/11/2019).
Zulfikri mengaku pembebasan lahan KA terus berproses. Bahkan sudah ada titik terang, masyarakat sedikit demi sedikit sudah menerima dan memberikan lahannya.
“Kemarin minggu lalu lima bidang yang dilakukan pembayaran di pangkep, sebelumnya tiga bidang di maros. dan nanti secara bertahap fasum dan fasos yang ada disepanjang akan kita percepat,” tegas Dirjen Perkeretapian.
“Jadi memang target pak menteri tahun depan dari tonasa ke garongkong sudah bisa,” lanjutnya.
Sejauh ini, ada konsultan yang melakukan komunikasi dengan warga yang memiliki lahan, konsultan itu yang melakukan penilaian terhadap lahan yang dimiliki oleh warga. Rata-rata warga tidak sepakat dengan tawaran dari konsultan
“Kondisi utamanya adalah masalah pembebasan lahan, kan ada dan penilaian oleh konslutan, biasanya warga kurang setuju dengan harga dari konsultan,” tambah dia.
“Sejauh ini, kepala BPN Sulsel cukup aktif, bahkan kontraktor yang mau kerjakan sudah mau, apalagi anggaran sudah dialokasikan, hanya saja saja kendala utama di pembebasan lahan,”
untuk tahun ini anggaran untuk kereta api di Sulsel sebanyak 2 triliun yang dialokasikan. kalau tahun depan masih akan dibahas lagi.
Muhammad Srahlin

Comment