BERITA.NEWS, Jeneponto – Revitalisasi Pasar Rakyat Allu, Kelurahan Pallengu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto menuai polemik. Proyek ini dikerjakan oleh CV. Vertomsas Agung Jaya yang beralamat di jalan Danau Batur nomor 58, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Anggaran yang digunakan sebesar Rp. 6.154.996.050.71. Namun pihak pelaksana dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Pemkab Jeneponto nampaknya tidak memperhatikan arus lalu lintas.
Beberapa minggu yang lalu saat pekerjaan dimulai. Semua pedagang direlokasi ke tempat parkir. Sehingga, kemacetan di depan pasar makin parah.
Setiap harinya pedagang memenuhi pinggiran jalan lantaran sempitnya lahan relokasi. Pihak pelaksana dan dinas Perindag juga diduga tidak memperhatikan nasib para pedagang.
Kepala Dinas Perindag Jeneponto Muh Jafar membenarkan proyek itu. Dia mengatakan penyebab kemacetan karena lokasi pasar yang tepat berada dekat dengan jalan poros. Pasar Allu juga merupakan pasar harian.
Bahkan Muh Jafar mengatakan, pedagang pasar Allu telah melebihi kapasitas. Dia mengatakan kemacetan terjadi setiap tahun.
“Di Rancangan Anggaran Biaya (RAB) itu juga tidak ada lahan parkir. Tapi kita akan coba kondisikan,” kata Muh Jafar Kepada wartawan, Kamis (7/11/2019) lalu.
Dia menjelaskan, harusnya ada tempat relokasi, namun karena keterbatasan lahan dan anggaran akhirnya pedangan direlokasi ke pinggir jalan.
“Jalan yang sempit. Kemudian pedagang dan pembeli sama – sama dipinggir jalan. Belum lagi kendaraan dari arah Bantaeng dan Makassar, makanya tambah macet. Begitulah adanya,” jelas dia.
Pernyataan Kadis Perindag langsung disanggah Sekjen Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Jeneponto Zul.
Jurnalis senior ini telah turun langsung melihat kondisi pasar rakyat Allu. Macet didepan pasar mengakibatkan antrian kendaraan sepanjang 5 kilometer.
Harusnya kata dia, ada kepekaan yang ditunjukkan oleh dinas terkait dan pihak rekanan bukan malah tidak peduli. Kondisi para pedagang menurut pantauannya sangatlah kasihan.
“Kasihan ini pedagang. Mereka direlokasi ke tempat yang tidak layak. Belum lagi Dinas Perhubungan yang ada di depan pasar, sibuk menarik retribusi tapi tidak peduli dengan kemacetan,” kata Zul, Sabtu (9/11/2019).
- Muh Ilham


Comment