BERITA.NEWS, Bantaeng – HIV ternyata saat ini juga telah merambah di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Hingga Agustus 2019 ini, jumlah yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng itu sudah mencapai empat orang penderita HIV yang dinyatakan positif.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, Anti Rosanti. Menurutnya, hingga triwulan ketiga yang terdata positif HIV itu berjumlah empat orang.
“Sebenarnya penyakit HIV ini sudah lamami di Kabupaten Bantaeng, cuma yang sempat kami data sampai triwulan ketiga yakni sampai Agustus itu sudah mencapai empat orang,” ucapnya saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, Selasa (29/10/2019).
Menurutnya, kalau di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu itu sudah sering memang ada yang dinyatakan positif HIV.
Hanya saja, kata Anti, datanya itu tidak bisa dibagikan, sehingga banyak yang tidak terdata di Dinas Kesehatan. Di satu sisi, pengobatan terkait penyakit ini belum ada di RSUD Bantaeng.
“Di RSUD Bantaeng itu sering ada kasus yang dinyatakan positif HIV, cuma kendalanya datanya itu yang tidak bisa dibagi,” tuturnya.
Dari data yang sempat didapatkan di RSUD kabupaten Bantaeng, sampai saat ini sudah menangani dan menyatakan positif terinfeksi virus HIV itu sebanyak 8 orang dan didominaai oleh laki-laki.
“Jadi selama tahun 2019 data yang baru kami dapatkan dari pihak RSUD Bantaeng sudah mencapai 8 orang yang positif HIV, yakni 6 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, dan mereka masih umur produktif yakni antara unur 25 hingga 40 tahun,” jelasnya.
Karena di Bantaeng belum ada pengobatan bagi penderita HIV, tambah Anti, maka mereka diberikan rujukan ke rumah sakit yang sudah mengobati dan menangani penyakit ini.
“Setelah dinyatakan positif HIV maka kami berikan rujukan ke rumah sakit di Makassar yang sudah menangani pengobatan ini. Dan dari kedelapan orang ini tidak semuanya adalah warga Bantaeng, ada juga dari kabupaten luar yang kebetulan memeriksakan diri di RSUD Bantaeng,” paparnya.
Sampai saat ini di Kabupatrn Bantaeng belum memberikan pengobatan bagi mereka yang posotif dinyatakan HIV.
Menurut Anti, rencananya tahun depan RSUD Anwar Makkatutu sudah akan memberikan pengobatan, jadi tidak usah dirujuk lagi.
“Insya Allah tahun depan RSUD Bantaeng sudah bisa melakukan pengobatan bagi mereka yang menderita panyakit HIV. Untuk saat ini intinya mereka bisa dulu cepat ditangani” tuturnya.
Mengantisipasi makin bertambahnya penderita HIV ini pihak Dinas Kesehatan telah gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat, terutama di sekolah-sekolah.
Bukan hanya di lembaga pendidikan saja, akan tetapi menurut Anti, pihaknya juga telah menyasar tempat-tempat yang diduga adalah lokasi tempat hiburan malam.
“Kami kerap melakukan sosialisasi akan bahayanya HIV ini mulai dari sekolah-sekolah sampai ke yang kami duga adalah tempat hiburan malam, dan sekaligus melakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Rencananya di tahun 2020 nanti Dinas Kesehatan akan melakukan sosialisasi di tempat komunitas-komunitas yang berisiko.
Itu dilakukan untuk melakukan pencegahan di kalangan yang selama ini dianggap paling rawan dan paling sering terjadi penularan virus ini.
“Kan sudah banyak yang mengidap virus HIV ini dari komunitas yang suka sesama jenis, seperti lelaki suka lelaki (LSL),” jelasnya.
Dia pun berharap agar masyarakat selalu menjaga hubungan yang sehat. Kalau bisa menggunakan alat kontrasepsi, termasuk hindari mengkonsumsi narkoba.
HIV adalah virus yang memasuki tubuh manusia dengan mematikan kekebalan tubuh.
Akibat dari HIV tersebut penderitanya bisa dengan mudah terserang dan terjangkit penyakit dan pada akhirnya terkena AIDS.
Sedangkan virus HIV ini bisa menyebar dari berhubungan badan, alat suntik dan transpusi darah.
“Jadi tidak semudah yang kita pikirkan, kalau HIV itu bisa tertular. Kalau hanya bersentuhan, ciuman, gunakan alat bekas yang mereka pakai itu tidak akan menular,” tutupnya.
. Sahar


Comment