PKS Apresiasi Susunan Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Namun Sempat Singgung Nadiem

Aboe Bakar Alhabsyi

BERITA.NEWS, Jakarta – Ketua DPP PKS yang juga anggota DPR Fraksi PKS, Aboe Bakar Alhabsyi mengapresiasi susunan kabinet Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

“Saya mengapresiasi susunan Kabinet yang diumumkan tadi dari 38, sebanyak 21 berasal dari kalangan profesional,” ungkapnya.

Ini berarti setidaknya ada 55% para menteri berasal dari kalangan profesional, sedangkan yang sisanya sebanyak 45% berasal dari partai politik.

Tentunya ini tidak dalam dikotomi keduanya, karena bisa jadi yang dari partai politik juga profesional di bidangnya.

“Saya juga mengapresiasi diambilnya nama-nama profesional yang sangat jauh dari dunia politik,” tambahnya.

Seperti penunjukan dr Terawan sebagai Menkes, Wisnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, Eric Thohir sebagai Menteri BUMN.

“Bisa jadi banyak ide besar dan kreatif yang mereka bawa untuk mengembangkan kementerian. Saya kira ini adalah langkah berani dari presiden yang bisa membawa harapan baru bagi masyarakat,” terangnya.

Beberapa nama menteri yang diperkenalkan presiden adalah para incumbent yang selama ini memang telah diakui kemampuannya mengelola kementerian, misalkan saja, Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, atau Retno Marsudi di Kementerian Luar negeri.

Nama-nama tersebut pasti tidak akan diragukan oleh publik, karena selama ini dinilai memiliki kinerja yang baik.

Namun, ada juga nama yang mungkin juga terlihat asing pada pos kementerian yang ditugaskan.

Misalkan saja, Nadiem Makarim dari CeO Gojek diberikan tugas sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ini tentunya publik bertanya latar belakang penunjukan pebisnis sebagai menteri pendidikan.

“Tentu saya tidak meragukan kemampuan Mas Nadiem Makarim dalam mengelola bisnis, namun tak salah juga jika saya mengkhawatirkan nasib dunia pendidikan kita kedepan,” kata dia.

“Ini akan dilihat seperti ada gambling pada dunia pendidikan kita. Padahal ini adalah sektor yang sangat menentukan masa depan bangsa.”

. Muhammad Srahlin

Comment