BERITA.NEWS, Makassar – Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe bertemu korban tabrakan kendaraan taktis Irfan Rahmatullah di ruang Mapolda Sulsel, Selasa (22/10/2019).
Kapolda menjamin seluruh biaya korban tabrakan kendaraan taktis polisi saat membubarkan demo beberapa hari yang lalu. Dia juga mengatakan bahwa telah memproses polisi yang telah menabraknya.
“Semua biaya rumah sakit ditanggung oleh Kapolda Sulsel,” kata Kapolda Melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kombes Pol Dicky Sondani, Selasa (22/10).
Dalam pertemuan itu juga, kata Dicky, Kapolda menanyakan langsung kondisi Irfan setelah melewati perawatan yang maksimal dari pihak rumah sakit.
“Kapolda menanyakan kondisi kesehatan ojol sudah sejauh mana. Rumkit Bhayangkara tetap melakukan pengawasan terhadap Ojol sampai betul-betul sehat. Pertemuan sangat akrab diselingi canda dan tawa,” ucap Dicky.
Dalam pertemuan itu juga Kapolda Sulsel memberikan bingkisan dan tali asih bagi Ifan yang saat ini belum bisa bekerja karena masih beristirahat dan menunggu kondisinya pulih.
“Beliau juga memberikan tali asih kepada Driver Ojol sebagai bentuk kepedulian Kapolda terhadap driver Ojol yg mengalami laka lantas saat demo anarkhis bulan September yang lalu,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Irfan yang meminta pelaku penabrakan agar diproses oleh bidang propam, Dicky mengatakan saat ini pihak kepolisian sedang bekerja dengan melakukan pemeriksaan.
“Semuanya kami atensi termasuk itu (Polisi yang melakukan penabrakan),” pungkas Kabid Humas Polda Sulsel.
Dia melanjutkan perhatian Kapolda Sulsel kepada korban sudah sangat maksimal. Hanya saja kemarin Kapolda tak mempunyai waktu untuk bertemu dengan korban karena sibuk mengamankan jalannya pelantikan presiden.
Menurutnya, sejak Ojol dirawat di RS Bhayangkara sudah disampaikan akan dirawat sampai sembuh oleh Karumkit Bhayangkara Kombes Farid. “Sepeser pun dia tidak mengeluarkan biaya. Perhatian kita sudah maksimal. Kapolda sudah beberapa kali mengunjungi korban, saat ke RS Ibnu Sina driver ojol sudah pulang. Yang ada hanya Dicky Wahyudi. Situasi menjelang pelantikan Presiden cukup padat kegiatan. Belum lagi kegiatan protokoler dari pemda, kunjungan Menkopolhukam dan kapolri dan lain-lain. Jadi bukan karena tekanan pemberitaan kapolda kesana, tolong dibenarkan,” tutupnya.
. Abdul Kadir
Comment