BERITA.NEWS, Makassar – Rencana untuk operasi pengisian air Bendungan Paselloreng Kabupaten Wajo pada tahun 2019 terancam batal. Masih ada lahan masyarakat belum dibayarkan. Luasnya hingga 200 hektare (ha).
Kepala Bala Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Suparji pun tak menampik hal tersebut. Masih ada lahan masyarakat belum diselesaikan. Padahal, dua bulan kedepan bendungan rencananya mulai penahanan air.
“Masih ada sedikit, pembebasan lahan belum terbayar. Jadi kita selesaikan dulu baru bisa pengisian. Luasannya masih 200 hektare belum diselesaikan, mudah-mudahan itu bisa selesai. Ada kawasan hutan,” ujarnya di kantor BBWSPJ Jalan Bendungan Bili Bili No.3, Karunrung, Kec. Rappocini, Selasa (22/10/2019).
Menurutnya, rencana 2019 dalam 3 bulan kedepan, khususnya di bulan Desember sangat pas untuk pengisian bendungan. Hanya saja, pihaknya juga masih tunggu hasil hitungan-hitungan ahli sertifikasi pengisian.
“(Kendalanya?) Sebenarnya itu kalau masyarakat sudah mendukung. Tetapi data ini ada perbedaan sedikit. Lembaga Administrasi Negara itu tidak mau bayar kalau ada perbedaan bgitu karena mereka surveinya begitu jangan sampai salah bayar mereka yang kena,” ujarnya kepada BERITA.NEWS.
Lebih jauh, Suparji menjelaskan, soal kesalahan data yang dimaksud, seperti
Ketidaksesuaian nama KTP dan kartu Keluarga (KK). Batasan nama selisih kanan kiri itu pun diteliti.
“Makanya yang dibayarkan betul-betul data bagus lah,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Andi Sudirman Sulaiman mengatakan semuanya tetap harus dalam jalur koordinasi dan komunikasi antara Pemprov Sulsel dan Balai.
“Kita dapat laporan pembangunan fisik sudah selesai, bupati juga beri jaminan. Pembayaran memang butuh waktu ada harus verifikasi data,” pungkasnya.
. Andi Khaerul
Comment