Warga Bantaeng Dihebohkan dengan Penemuan Mayat di Cabodo

Petugas saat mengidentifikasi penemuan mayat. (BERITA.NEWS/Saharuddin).

Petugas saat mengidentifikasi penemuan mayat. (BERITA.NEWS/Saharuddin).

BERITA.NEWS, Bantaeng –  Seorang Warga kampung Cabodo, Kelurahan Bontosunggu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa lagi di halaman rumahnya sendiri, Selasa (1/10/2019).

Mayat Penemuan itu pertama kali dilihat oleh anak SD usai jam sekolah berakhir. Anak SD yang melintas itu lantas melaporkan ke seorang yang lebih dewasa yang tak jauh dari lokasi penemuan.

“Ada anak sekolah SD datang tanya ka’, ada kayak orang gila atau orang meninggalkah itu,” kata Sampara, menirukan penyampaian anak SD saat ditemui di lokasi kejadian.

“Pas saya datangi ternyata Hj. Satu’ (65) yang meninggal. Makanya langsung saya sampaikan kewarga  untuk segera memanggil dokter sama petugas, saya bilang ke warga, jangan sentuh-sentuh dulu sampai ada petugas,” lanjutnya.

Dia pun menjelaskan kondisi mayat yang ditemuinya. Pekerja bengkel motor dan pres ban ini menuturkan bahwa mayat yang tergeletak itu diperkirakannya terbentur di kursi yang terbuat dari batu.

“Saya kerja di bengkel. Saya lihat terjepit di antara tempat duduk itu. Kayaknya terbentur pas jatuh. Kira-kira kejadiannya itu sekitar jam 8 atau jam 9, cuman baru di dapat siang ini setelah ada anak SD yang lewat,” beber Sampara.

Mayat perempuan itu diperkirakan meninggal saat tengah membersikan halaman rumahnya. Nampak di TKP ada sapu lidi, sekop sampah dan sendal yang digunakan korban meninggal dunia.

Sementara itu, petugas Kepolisian yang ada di lokasi menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban.

Paurkes Polres Bantaeng, Brigpol Syamsul I.J menuturkan, berdasarkan kolaborasi dengan Brigade Siaga Bencana (BSB) Kabupaten Bantaeng, dicurigai penyebab kematian adalah pecahnya pembuluh darah.

“Korban meninggal dunia ini mempunyai riwayat Hipertensi. Sementara, dicurigai akibat pecah pembuluh darah, tadi juga sudah diperiksa tim medis dari BSB,” kata Syamsul.

Kerabat dekat dan tetangga mendiang Hj. Satu’ kini melayat. Isak tangis warnai kepergian perempuan paruh baya ini.

  • Saharuddin

Comment