Ratusan Siswa SDI 122 Jeneponto Terlantar, ada apa?

Siswa siswi terpaksa tidak mengikuti pelajaran karena sekolah yang ditumpangi ditutup. (BERITA.NEWS/Muh Ilham).

Siswa siswi terpaksa tidak mengikuti pelajaran karena sekolah yang ditumpangi ditutup. (BERITA.NEWS/Muh Ilham).

BERITA.NEWS, Jeneponto – Ratusan Siswa-siswi SDI 122 Tamanroya, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, terpaksa tidak mengikuti pelajaran hari ini, akibat Sekolah yang ditumpangi untuk belajar ditutup oleh oknum bujang Sekolah (Sikki).

Informasi yang dihimpun BERITA.NEWS, Gedung SDI 122 Tamanroya sedang masa pengerjaan (Rehab) sehingga Siswa Siswi dan gurunya melanjutkan proses belajar mengajar dengan menumpang di SDI 16 Tamanroya tak jauh dari sekolah tersebut.

Menurut pengakuan Kepsek SDI 122 Tamanroya Sittiara sekolah tersebut ditutup diduga akibat seseorang yang tidak diketahui membuang sampah bercampur air got dengan bau menyengat di ruangan kelas V SDI 16 Tamanroya pada 18 September 2019 kemarin.

“Bahkan semua bangku ruangan kelas mulai kelas II, III, IV sampai V dalam keadaan acak-acak (terbanting) dan ada bekas sampah terbakar,” kata Kepsek SDI 122 Tamanroya, Sittiara diamini beberapa guru, Kamis (19/9/2019).

Siswa yang datang kesekolah tersebut terlantar dan tidak sempat menjalani aktifitas proses belajar mengajar. Bahkan beberapa orang tua siswa marah karena anaknya disuruh pulang.

“Kami sudah lapor ke Korwil dan juga sudah mencari tempat lain guna melanjutkan proses belajar mengajar karena siswa siswi kita adalah aset penerus bangsa,” ucapnya dengan sedih.

Sementara itu, salah satu warga di sekitar sekolah tersebut yang enggan disebutkan namanya mengatakan anak sekolah yang datang dari SDI 122 terpaksa pulang.” Saya dengar ada yang bilang jangko dulu masuk mau dikasi cantik kelasmu,” jelasnya.

Selain itu, salah satu Siswa SDI 16 Tamanroya Dika, yang juga keponakan bujang di Sekolah itu mengaku dirinya dapat pesan dari kepsek SDI 16 Tamanroya untuk menyampaikan ke Sikki (Bujang Sekolah) untuk mengunci semua ruang kelas karena ada yang buang sampah di dalam kelas.

“Saya disuruh sama kepala sekolah (Pasauri), tanya Sikki, tutup dan kunci semua kelas. Jadi Sikki yang tutup karena disuruh sama kepala sekolah,” kata anak polos itu.

  • Muh Ilham

Comment