BERITA.NEWS, Gowa – Pasca runtuh pada Jumat 23 Agustus lalu, dinding pelindung Gerbang Batas Kota antara Makassar dan Kabupaten Gowa yang berlambang Patung Badik mulai dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Gowa.
Guna mengantisipasi adanya kerusakan lanjutan, pihaknya memasang kawat bronjong atau anyaman kawat baja galvanis membentuk sebuah kotak yang bagian dalamnya diisi dengan batu berukuran besar.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Gowa, Mundoap menjelaskan, pemasangan kawat bronjong dimaksudkan untuk menopang sementara pada bangunan dinding yang rubuh tersebut.
“Sejak Sabtu lalu dan hari ini dilakukan persiapan betonisasi atau penguatan struktur bagian luar dinding,” katanya saat dikonfirmasi Kamis (29/8/2019).
Mundoap menjelaskan, Gerbang Patung Badik yang mulai dibangun sekitar 2016 lalu ini rubuh pada bagian dinding pelindung. Bukan bangunan struktur utama atau sebagai penopang struktur utama pada bagian patung badik yang dimaksud.
Lanjutnya, dinding pelindung ini merupakan bangunan arsitektural yang merupakan aksesoris pada bagian bawah Patung Badik yang fungsinya sebagai tempat atau dudukan logo Kabupaten Gowa. Sehingga tidak berhubungan langsung dengan komponen struktur patung tersebut.
“Dari hasil identifikasi tim, rubuhnya dinding pelindung ini diakibatkan dengan adanya beberapa retakan-retakan rambut pada dak beton bagian atas. Retakan yang dimaksud terjadi akibat faktor lingkungan dan faktor perubahan suhu yang ekstrem seperti panas dan dingin yang bergantian menerpa dak beton yang dapat menyebabkan retak rambut,” terangnya.
Tidak hanya itu, rubuhnya dinding pelindung gerbang disamping karena adanya retakan dan penurunan tanah pada bagian dalam, juga karena dinding bangunan arsitektur tersebut berdekatan dengan jalan utama, sehingga getaran yang diterima melalui berbagai aktivitas kendaraan baik dari jalan maupun beban sendiri. Sehingga hal ini juga memicu terjadinya retakan yang mengakibatkan terjadinya kerusakan.
Sedangkan faktor lingkungannya karena beton bertulang pada bangunan mengalami kontak langsung dengan cuaca luar, pengaruh cuaca ini sedikit banyaknya memberi andil dalam keretakan pada beton sehingga konstruksi bangunan yang berumur cukup lama banyak mengalami retakan.
“Salah satu pengaruh lingkungan yang menyebabkan beton retak adalah akibat dari air hujan. Akibat sekian lama beton pada bangunan tersebut menerima air hujan secara langsung lama kelamaan air hujan meresap kedalam pori-pori beton yang kemudian mencapai tulangan pada beton,” demikian Mundoap.
- ACP


Comment