BERITA.NEWS, Makassar – Komunitas Anak Muda Bisa Apa? Dan Ikatan Putra Putri Sulsel menggelar discussion young urban plan dengan tema ‘ “keindahan Pariwisata, Perencanaan Tata Ruang dan Hak Lingkungan Hidup” Di Red Corner Cafe, Selasa (27/8/2019).
Diskusi tersebut, menghadirkan narasumber Pengamat Tata Ruang Universitas Bosowa Muttaqin Azikin, Anggota DPRD Sulsel Andi Januar Jaury dan Nurfitriani Arsyad selaku PKD Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sulsel.
Anggota DPRD Sulsel Andi Januar Jaury mengatakan diskusi seperti merupakan hal yang jarang ditemui oleh anak muda. Januar menyebut Persoalan lingkungan harus di selaraskan dengan pariwisata. Secara administratif tidak bisa dipisahkan.
“Tentu ini sangat unik, dua kata ini dalam kategori DPRD Sulsel sangat relevan dua hal pariwisata dan lingkungan sama sekali tidak bisa dibatasi masalah administrasi. Ini selalu terkait satu dengan yang lain,” ucapnya.
Selain itu, legislator muda Partai Demokrat juga menyoroti kurangnya atensi dan komitmen pemerintah daerah (Pemda) dari kabupaten dan kota persoalan lingkungan.
“Contoh di pesisir dari titik nol sampai 12 mil itu milik provinsi. Pertanyaan apa yang bisa dilakukan provinsi, yang eksploitasi masyarakat kabupaten kota. Saat minta otoritas kota kendalikan Jawabannya sederhana dia tidak punya Dinas dan anggaran,” ungkap pria yang sudah lama melintang sebagai penyelam profesional.
Sementara itu, Pengamat Tata Ruang Muttaqin Azikin juga mengapresiasi diskusi yang dilakukan anak-anak muda di Makassar. Apalagi, membahas soal tata ruang, pariwisata dan lingkungan hidup.
“Ini jarang-jarang anak muda mau diskusi hal ini. Hampir tidak ada yang lakukan. Tiga bagian pokok, perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang,” kata dosen universitas Bosowa tersebut.
Selanjutnya, Nurfitriani Arsyad selaku PKD Mapala Sulsel menyoroti ketidakpedulian pemerintah atasi persoalan kerusakan lingkungan. Dikatakan pula pembangunan yang digemborkan pemerintah kadang tidak sejalan dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA).
“Pengelola SDA dikelola habis-habisan diberikan ijin tambang. AMDAL tidak.jelas. kemarin di banjir dan longsor di sapaya Gowa Bahkan ada yang bilang katanya Longsor Akibat pendakian,” tuturnya.
KH
Comment