BERITA.NEWS, Jeneponto – Kondisi Pasar Tradisional Boyong yang terletak di Poros Jeneponto-Makassar Kelurahan Tanro Kassi Timur, Kecamatan Tamalatea memprihatinkan akibat belum juga difungsikan.
Padahal pasar itu sudah diresmikan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar pada tahun 2016 lalu. Proyek APBN 2013 tersebut menghabiskan anggaran Rp19 miliar.
Pantauan BERITA.NEWS, Rabu (17/72019), terlihat bangunan pasar tersebut sudah ditumbuhi ilalang dan jorok. Bahkan beberapa dindin bangunan sudah berlumut dan terbengkalai.
Aktivis LSM DERAK Hamka Jarot Pemkab Jeneponto menilai terbengkalainya pasar Boyong karena terkesan pembiaran oleh Pemkab Jeneponto.
“Pasar ini harus difungsikan oleh Pemkab. Kalau itu dibiarkan sama saja merugikan uang negara. Apalagi proyek pasar itu menyedot APBN Rp19 miliar,”jelasnya.
Uni, penduduk Tamalatea yang tak jauh dari lokasi pasar mengakui lahan pasar Boyong kerap dijadikan tempat persinggahan oleh sejumlah kendaraan.
Diketahui, pasar Boyong memiliki 147 kios 147. Kabaranya terdaftar 36 orang dari pasar lama Tamanroya, sehingga sisa 111 kios.
Comment