BERITA.NEWS, Gowa – Andi Kumala Andi Idjo dicabut dari jabatannya sebagai Raja Gowa karena dianggap telah menyuruh orang untuk mencabut laporan pembobolan dan perusakan Museum Balla Lompoa di Mabes Polri.
Tetapi hal tersebut ditepis Andi Kumala Andi Idjo. Dirinya menegaskan, jika pencabutan laporan tersebut tidak lain adalah keinginan dari pelapor sendiri.
“Kemarin, Andi Masualle beliau datang ke rumah saya beliau mengatakan sekaligus silaturahmi ia ingin ke Jakarta mau mencabut namanya laporan pengerusakan berangkas. Saya katakan saat itu luar biasa kalau begitu berarti anda ini menfasilitasi untuk antara keluarga kerajaan dan pemerintah daerah ini apa yang telah terjadi di masa lalu kita perbaiki di tahun 2019 dan kita membangun di masa-masa yang akan datang yang lebih baik,” jelasnya. Jumat (21/6/2019)
Lanjutnya, kedua pelapor yakni Andi Didis dan Andi Kosasi secara sadar dan mandiri mencabut laporan di Mabes Polri.
“Kalau saya lihat secara keseluruhan setelah mereka mencabut. Dua pelapor ini yang namanya Andi Didis dan Andi Kosasi secara sadar dan mandiri mencabut laporan di Mabes Polri dan keluarga mengatakan ini hal yang luar bisa dan pemikiran yang sangat dewasa,” terangnya.
Andi Kumala Idjo bahkan menganggap ilegal pertemuan yang dilakukan dengan mengatasnamakan Lembaga Adat Gowa Kediaman Andi Baso Mahmud Karaeng Tumailalang Lolo, Jl Basoi Dg Bunga Sungguminasa beberapa waktu lalu.
“Pada prinsipnya apa yang telah dilakukan Andi Hasanuddin dan Andi Baso Mahmud CS ini sama sekali sangat keliru. karena melihat kembali sekaitan dengan surat mandat yang dikeluarkan oleh lembaga adat ini. Dia tidak pantas mengatasnamakan dirinya sebagai dewan adat, lembaga adat karena dia sudah demisioner pada tanggal 19 Januari 2019,” tuturnya.
Sementara itu, secara terpisah, Andi Masualle juga mengungkapkan bahwa pencabutan laporan laporan pembobolan dan perusakan Museum Balla Lompoa di Mabes Polri tidak ada sangkut pautnya dengan Andi Kumala Idjo. Andi Masualle mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan berdasarkan keinginan sendiri.
“Ini murni dorongan dari dalam diri saya untuk selesaikan konflik ini. Kita selesaikan police line dan Raja Gowa Andi Kumala tidak terlibat. Tapi inisiatif sendiri, itu keliru kalau Andi Kumala disalahkan, bukan dia,” kata Andi Masualle.
Menurutnya, Andi Masualle konflik antara pihak Kerajaan Gowa dan Pemerintah Kabupaten Gowa mesti diakhiri. sudah tiga tahun lamanya kasus tersebut tak kunjung menemui titik terang. Belum lagi, Istana Kerajaan Balla Lompoa yang masih dipasangi garis polisi menjadi menghambat pelestarian budaya.
- ACP
Raja Gowa, Andi Kumala Andi Idjo saat ditemui di kediamannya.(Berita.news/ACP).
Comment