DR. IR. Ismail MT, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
BERITA.NEWS – Berbagai langkah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam menggelar infrastrktur broadband di Indonesia.
Saat ini pemerintah tenggah mendorong agar penetrasi mobile broadband melalui layanan 4G LTE dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Rencananya pemerintah akan menggelar infrastrktur mobile broadband 4G LTE hingga daerah tertinggal, terpencil dan terluar dengan memanfaatkan infrastrktur palapa ring yang telah digelar.
DR. IR. Ismail MT Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika mengatakan sejak layanan 4G LTE ini diperkenalkan, penetrasinya sudah mencapai 90% dari total populasi penduduk di Indonesia.
Dengan beroperasinya layanan mobile broadband melalui jaringan 4G LTE dinilai Ismail sudah memberikan perubahan dan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu manfaat dari kehadiran layanan mobile broadband dengan jaringan 4G LTE menurut Ismail adalah mendorong produktifitas masyarakat.
Dengan hadirnya mobile broadband, akan banyak aktifitas ekonomi masyarakat tumbuh. Contohnya untuk ecommerce, transaksi jual beli secara on line, e-government, e-learning maupun e-health.
Lanjut Ismail, saat ini mobile broadband juga dijadikan salah satu indikator kemajuan suatu negara. Sehingga reputasi Indonesia di dunia internasional diukur dari kemajuan dan penetrasi mobile broadband.
“Saat ini masyarakat Indonesia sudah merasakan manfaat dari mobile broadband. Ini dibuktikan dengan tumbuhnya digital ekonomi yang eksponensial dalam beberapa waktu terakhir ini. Kunci utama dari pertumbuhan ekonomi digital adalah konektivitas dan akses dari mobile broadband.
Sehingga manfaat kehadiran dari mobile broadband sudah dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia,”papar Ismail.
Mengenai kualitas dari mobile broadband, Ismail masih belum merasa puas. Namun perkembangannya dari hari ke hari dinilai semakin membaik.
Ismail berujar, kualitas backbone juga menentukan kualitas dari mobile broadband. Jika akses dipasang layanan 4G namun backbone masih menggunakan akses yang bukan kecepatan tinggi, maka menurut Ismail akan terjadi bottleneck.
“Oleh karena itu pemerintah tengah menyelesaikan palapa ring hingga ke pelosok-pelosok. Insya Allah pertengahan tahun 2019 ini seluruh kabupaten kota akan terhubung dengan backbone palapa ring.
Tujuannya agar kualitas backbone meningkat dan pada akhirnya kualitas dari mobile broadband melalui jaringan 4G LTE juga semakin baik,”terang Ismail.
Untuk cakupan 4G LTE, Kominfo juga memiliki modern licensing telekomunikasi, komitmen pembangunan dan kualitas layanan.
Operator telekomunikasi wajib melaporkan komitment pembangunan dan kualitas layanan yang telah meleka laksanakan.
Ismail menjelaskan evaluasi dan feedback terhadap modern licensing telekomunikasi, komitmen pembangunan dan kualitas layanan terus dilakukan oleh Kominfo.
Mengenai utilisasi jaringan mobile broadband yang dibangun oleh operator selular di Indonesia, dinilai Ismail masih terbilang rendah.
Masih rendahnya utilisasi tersebut disebabkan ketersediaan low end handset smartphone serta masih banyak masyarakat yang masih memiliki handset feature phone.
Kendala lain yang kerap ditemui Kominfo dalam sosialisasi penggunaan mobile broadband adalah cara melakukan setting handset.
Memang di setiap handset yang dimiliki masyarakat ada buku panduan cara setting baik itu otomatis 4G LTE, atau manual 4G, 3G atau 2G.
“Kita sering menemukan handset sudah 4G namun setting masih 3G atau bahkan 2G. Bahkan ada SIM Card yang masih belum bisa 4G.
Jadi ganti handset ke smartphone tidak serta merta membuat orang pindah ke 4G. Itu salah satu kendala yang kita temui.
Maka dari itu kita perlu melakukan sosialisasi lebih lagi mengenai setting handset 4G LTE,” ujar Ismail.
Oleh sebab itu Kominfo bersama jajarannya seperti BRTI dan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon) akan terus melakukan sosialisasi terhadap manfaat dan kegunaan dari mobile broadband.
Selain melakukan sosialisasi bersama jajaran Kominfo, Ismail mengharapkan juga mitra kerjanya seperti operator telekomunikasi selular juga gencar melakukan sosialisasi manfaat dan cara setting handset yang benar.
Sehingga layanan mobile broadband melalui jaringan 4G LTE dapat segera dimanfaatkan secara optimal.
Menurut Ismail dengan semakin banyaknya masyarakat yang memanfaatkan secara optimal layanan mobile broadband melalui jaringan 4G LTE, operator juga mendapatkan manfaat seperti penghematan maintenance.
Sebab operator tak perlu menjalankan beberapa teknologi sekaligus dalam satu area.
“Jika jaringan 4G LTE sudah tersedia dan masyarakat sudah memanfaatkan dengan optimal, maka layanan 2G bisa ditutup.
Jika layanan 2G sudah ditutup artinya operator tak perlu mengoperasikannya lagi. Belum lagi dari sisi penghematan spektrum radio.
Dengan masyarakat yang memanfaatkan layanan 4G LTE maka optimalisasi penggunaan spektrum dapat terjadi,”
pungkas Ismail.
IA
Comment