BERITA.NEWS – Ribuan masyarakat keturunan Arab – Israel melakukan unjuk rasa dan berduka saat memperingati 71 Tahun hari Nakba yang jatuh pada hari, Kamis (10/05/2019) kemarin.
Sesuai dengan arti kata Nakba yang berarti “hari kehancuran”, para warga keturunan Arab – Israel menganggap hari terbentuknya negara Israel adalah sebuah bencana.
Sejak terbentuknya negara Israel pada tahun 1948 setelah melalui perang panjang selama enam hari, ratusan ribu penduduk Palestina harus meninggalkan tanah kelahiran leluhur mereka sendiri.
Warga keturunan Arab – Israel yang melakukan demonstrasi di daerah utara Kota Umm al-Fahm, utara Israel datang dengan membawa sebuah bendera yang bertuliskan “Hari Kemerdekaan Kalian adalah Bencana Bagi Kami”.
Sebagian besar penduduk yang bermukim di daerah tersebut merupakan keturunan Arab – Israel.
Selain membawa sebuah bendera bertuliskan “Hari Kemerdekaan Kalian adalah Bencana Bagi Kami”, demonstran juga membawa bendera dari Palestina serta menyanyikan lagu nasional Palestina.
Baca Juga : Video: Pasukan Israel Serang Jamaah Salat Tarwih Masjid Al-Aqsa
Dilain sisi, warga keturunan asli Israel memperingati hari tersebut sebagai hari kemerdekaan negara mereka dan secara resmi merayakan hari pembentukan Israel pada tanggal 14 Mei yang akan datang sesuai dengan tanggal yang ada di kalender Ibrani.
Berdasarkan penanggalan kalender umat kaum Yahudi, bangsa Israel berhasil memenangkan perang yang berlangsung selama enam hari dan merebut sebagian wilayah Palestina pada tanggal 14 Mei 1948.
Tidak semua penduduk yang bermukim di Israel menyetujui kelakuan dari Israel tersebut. Bahkan, sebagian besar warga Arab – Israel mendukung perjuangan Palestina dalam merebut tanah mereka dan kemerdekaan mereka kembali.
Dilansir dari laman AFP.com, Jumat (10/05/2019), Ayman Odeh selaku anggota parlemen Israel keturunan Arab mengatakan, peringatan hari Nakba sudah menjadi suatu hal yang sangat penting pada tahun ini. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes dan menggagalkan kesepakatan AS abad ini.
Baca Juga : Pemilu Israel, Benjamin Netanyahu Maju Yang Kelima Kalinya
Komentar salah satu anggota parlemen Israel tersebut merujuk pada rencana yang digagas oleh AS untuk mendamaikan Palestina dengan Israil.
Akan tetapi, pada perjanjian tersebut Palestina menolak proposal perdamaian negaranya dengan Israel. Hal itu dikarenakan Palestina menganggap dalam proposal tak menyertakan solusi dua negara, yang selama ini dianggap sebagai jalan keluar konflik.
Selain itu, AS juga dianggap sangat Pro-Israel saat menjembatani perdamaian kedua negara lantaran telah mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Yerusalem merupakan penyebab konflik berkepanjangan antara Israel dengan Palestina, dimana kedua bela pihak mengklaim jika Kota Suci tiga agama tersebut sebagai ibu kota negara mereka masing – masing.
Sumber : cnnindonesia.com
Comment