BERITA.NEWS, Indramayu – Bagaimana jika Salat Tarawih pada bulan Ramadan dapat dilakukan hanya dengan waktu 7 menit dengan 23 rakaat?
Begitulah suasana Salat Tarawih di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah, Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Salat Tarawih 23 rakaat di masjid ponpes ini hanya membutuhkan 7 menit. Pertimbangannya adalah mayoritas jamaah merupakan anak – anak muda.
Meski berlangsung hanya 7 menit dan berbeda dari segi waktu Salat Tarawih di sejumlah Masjid, tapi kekhusyukan tetap harus terjaga serta rukun salat tetap ditunaikan.
“Karena jamaah salat tarawih merupakan kalangan anak muda. Mereka bisa mengimbangi kecepatan imam dalam melaksanakan salat tarawih,” kata Pengasuh ponpes Al-Qur’aniyah, Azun Mauzun, dikutip dari Kumparan, Senin (6/5/2019).
Dengan cara ini, diharapkan para remaja lebih giat dalam menjalankan salat tarawih. Apalagi, pelaksanaan salat tarawih tidak menyita waktu yang lama. Bila dirata-ratakan, setiap dua rakaat membutuhkan waktu sekitar 30 detik saja.
Azun Mauzun mengaku, santri di Ponpes Al-Qur’aniyah memiliki semangat yang berbeda dalam menjalankan ibadah salat tarawih di bulan suci ramadan.
“Dengan salat tarawih yang cepat, mudah-mudahan, jemaah salat tarawih tetap terjaga jumlahnya hingga akhir ramadhan mendatang,” kata dia.
Mujib Sairin, salah satu santri Ponpes Al-Qur’aniyah mengaku, salat tarawih dengan waktu yang singkat, membuat salat menjadi lebih khusyuk dan tidak mengantuk.
“Salat jadi lebih cepat, waktu senggang setelah salat tarawih bisa digunakan untuk tadarus Al-Qur’an,” tutur Mujib.
Jika di Masjid Ponpes Al-Qur’aniyah Salat Tarawih 23 Rakaat hanya 7 menut, lantas berapa lama waktu di Masjid Anda?
Baca lebih banyak tips dan liputan Ramadan lainnya di sini
Comment